Surabaya (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya kehilangan sebanyak enam orang guru besarnya yang meninggal karena terpapar COVID-19.
"Sepanjang pandemi, sudah tujuh guru besar FK Unair meninggal dunia, enam orang di antaranya karena COVID-19," kata Dekan FK Unair Prof. Dr. dr. Budi Santoso,Sp.OG(K) di Surabaya, Rabu.
Terkini, seorang guru besar Departemen Radiologi FK Unair Prof. Dr. dr. Triyono Karmawan Sukana Priya, Sp.Rad(K) tutup usia pada Rabu ini pukul 10.55 WIB di Ruang Isolasi Khusus (RIK) 1 RSUD Dr. Soetomo Surabaya karena COVID-19.
Kehilangan banyak guru besar menjadi keprihatinan bagi FK Unair. Apalagi, lanjut Prof. Budi, para guru besar ini masih produktif dan melakukan pelayanan, pendidikan dan penelitian.
"Tentu kehilangan guru-guru terbaik yang ada di FK Unair, termasuk Prof. Triyono adalah duka mendalam bagi kami. Karena ilmu-ilmu beliau masih kami butuhkan sebenarnya di FK Unair. Lewat jasa Prof. Triyono juga, banyak ahli radiologi dari FK Unair lahir dan mungkin saat ini sudah tersebar di seluruh Indonesia," ujarnya.
Menurut Budi, mencetak guru besar yang ahli tidak semudah membalik telapak tangan. Dibutuhkan proses yang panjang dan sulit.
Karenanya, ia meminta kepada masyarakat untuk terus berupaya agar pandemi ini segera berlalu, sehingga pakar yang kontribusinya besar untuk kesehatan masyarakat Indonesia ini tidak gugur satu per satu.
"Meskipun saat ini ada pelandaian kasus, kami harap masyarakat tidak lengah. Terus perketat protokol kesehatan 6M dan vaksinasi. Karena itulah, satu-satunya cara untuk segera mengakhiri pandemi ini," katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi dan Informasi Universitas Airlangga Dr. Miftahussurur menuturkan meninggalnya guru besar merupakan pukulan yang mendalam bagi Unair, khususnya Fakultas Kedokteran.
"Beliau bukan hanya profesor, namun bapak dan guru kami yang sangat berjasa pada pengembangan ilmu pengetahuan di Unair," ucapnya.
Tak hanya dalam akademis, Prof. Triyono juga penuh dedikasi mengabdi untuk merawat pasien.
"Atas pengabdian hingga akhir hayatnya kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya. Semoga semangat kini diteruskan oleh dokter yang tengah berperang melawan pandemi saat ini," katanya.
Selama pandemi, FK Unair kehilangan enam guru besar karena terpapar COVID-19
Rabu, 18 Agustus 2021 17:50 WIB