Surabaya (ANTARA) - Dinas Pendidikan Jawa Timur menyiapkan sebanyak 11.220 formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk memenuhi kebutuhan guru SMA/SMK serta Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) di wilayah setempat.
"Jumlah itu karena kebutuhan guru di Jatim memang cukup tinggi. Bahkan, hampir seluruh sekolah negeri yang diisi guru tidak tetap (GTT) cukup banyak," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi di Surabaya, Senin.
Wahid mengatakan kebutuhan guru ini karena beberapa tahun terakhir banyak guru purnatugas dan beberapa di antaranya meninggal dunia. Di lain sisi, jumlah calon pegawai negeri sipil (CPNS) guru baru tidak seimbang dengan jumlah GTT.
Jika dijumlah, secara total kebutuhan guru Jatim mencapai 42.883, yang diisi oleh 27.892 aparatur sipil negara (ASN) dan 15.091 GTT.
"Jumlah ini (42.883) tidak diisi oleh ASN semua karena selama ini jumlah yang purnatugas dan ASN yang baru masuk tidak proposional. Jadi, memang harapan kita perekrutan PPPK bisa mengakomodasi kebutuhan guru di Jatim," ujarnya.
Berdasarkan data Disdik Jatim, dari kuota 11.220 PPPK, kebutuhan akan guru produktif cukup tinggi yakni mencapai mencapai 3.608 kuota.
Selanjutnya guru bimbingan konseling (BK) yang mencapai kuota 2.059 dan terakhir guru agama yang mencapai 200, dengan 193 kuota diperuntukkan untuk guru agama Islam.
Dalam perekrutan PPPK, kata Wahid, yang mendapatkan prioritas dalam penerimaan adalah para guru honorer yang berusia maksimal 59 tahun. Sedangkan dalam penerimaannya, ada tiga proses seleksi kompetensi yang memuat kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan
Kompetensi Sosial Kultural akan diikuti pelamar.
Tahapan seleksi kompetensi ini meliputi seleksi kompetensi I, seleksi kompetensi II dan seleksi kompetensi III.
"Karena ada tiga tahap seleksi, kesempatan (peserta) lebih besar. Tahap 1 pelamar dari GTT, jika di seleksi kompetensi teknis pertama tidak lulus, mereka bisa ikut lagi di seleksi kesempatan kedua dengan pelamar PPPK dari umum. Jika tidak lulus juga bisa ikut yang ketiga," ujarnya.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu mengatakan perekrutan PPPK merupakan kesempatan bagus bagi GTT, yang juga disambut gembira oleh sekolah.
Menurutnya, selama ini jumlah guru honorer menjadi beban tersendiri bagi sekolah. Itu terbukti lewa penyerapan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) yang banyak diperuntukkan untuk gaji guru honorer.
"Arahan pemerintah para GTT yang mengikuti seleksi PPPK ada pembinaan di masing-masinh lembaga, agar mampu mengikuti seleksi PPPK dengan baik. Kami juga melakukan pengawasan kita berupaya memberikan kompetensi tertentu sehingga GTT yang mengikuti PPPK bisa lolos," katanya. (*)
Penuhi kebutuhan guru, Disdik Jatim sediakan 11.220 formasi PPPK
Senin, 26 Juli 2021 10:13 WIB