Surabaya (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Bidang Perekonomian Dimas Oky Nugroho maju menjadi calon ketua umum (caketum) Ikatan Alumni Universitas Airlangga Surabaya (IKA Unair) melalui Kongres X yang akan digelar secara daring, Sabtu (3/7).
Dimas maju menjadi caketum IKA Unair untuk bersaing dengan sejumlah nama seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Lawan terkuat adalah Ibu Khofifah. Tapi kami tidak akan mundur. Justru kalau banyak yang maju sebagai kandidat, memperlihatkan kongres lebih demokratis. Yang penting tidak ada aklamasi," kata Dimas kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Nama seperti Khofifah, kata Dimas, akan menjadi pesaing ketat di kongres kali ini. Sebab menurutnya, selama ini masih ada anggapan jika mereka yang punya jabatan, dinilai mempunyai akses yang gampang.
"Menurut saya jabatan itu tidak mempengaruhi. Justru, yang dibutuhkan adalah orang-orang yang punya tipikal sebagai pekerja yang punya dedikasi yang tinggi untuk universitas," ujar Dimas.
Dimas menegaskan akan berjuang keras sesuai mendapat mandat dari teman-teman IKA FISIP Unair.
Diakuinya, beberapa sebelumya memang ada beberapa orang yang menawarkan untuk mundur dari bursa calon ketua IKA Unair.
"Memang ada omongan seperti lobi-lobi, atau semacam diskusi. Tapi, sebagai mana adanya mandat, tentunya kami harus bertanggung jawab. Kami tidak akan bermanuver. Kalau ada yang memilih calon lain, itu hak pribadi mereka. Dan itu bagian dari integritas," ujarnya.
Dalam Kongres X IKA Unair ini ada delapan kandidat yang dicalonkan. Para kandidat itu, berasal dari beragam latar belakang dan fakultas. Mulai tokoh pemerintahan sampai dengan pengusaha.
Berikut nama-nama kandidat calon Ketua Umum IKA Unair periode 2021-2021:
1. Abdul Kadir Jailani, SH., MH., M.A.,
Alumnus Fakultas Hukum (FH) Unair tahun 1980 sekaligus sebagai Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri. Diusulkan wilayah DKI Jakarta.
2. Dimas Oky Nugroho, S.IP., M.Phul., Ph.D.
Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair tahun 1996 sekaligus sebagai tim Ahli Menteri Bidang Perekonomian RI dan Direktur Akar Rumput Strategic Consulting. Diusulkan Komisariat FISIP.
3. Hendy Hendarto, Prof., Dr., dr., SpOg(K).
Alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Unair tahun 1980 sekaligus sebagai Ketua IKA UA Wilayah Jawa Timur serta Ketua Prodi Ilmu Kedokteran S3 UNAIR. Diusulkan dua wilayah, yaitu Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
4. Indra Nur Fauzi, SE., M.Si.,
Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair tahun 1994 sekaligus sebagai wiraswasta. Diusulkan dua wilayah dan dua komisariat. Yakni, Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat (Jabar), Komisariat FEB, serta Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK).
5. Khofifah Indar Parawansa, Hj., Dra., M.Si.
Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair tahun 1984 sekaligus sebagai Gubernur Jawa Timur. Diusulkan satu wilayah, dua komisariat, dan dua cabang. Yaitu, Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Komisariat Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan FH, serta Cabang Jombang dan Lamongan.
6. Kohar Hari Santoso, Dr., dr.m SpAn. KIC. KAP.
Alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Unair tahun 1980 sekaligus sebagai PNS serta Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Diusulkan Cabang Malang.
7. Moh. Adib Khumaidi, Dr., SpOT.,
Alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Unair tahun 1992 sekaligus sebagai Presiden Elect/ Wakil Ketua Umum PB IDI 2018-2021. Diusulkan Komisariat FK dan Wilayah Sumatra Selatan (Sumsel).
8. Paulus Totok Lusida, Drs. Apt.
Alumnus Fakultas Farmasi (FF) Unair tahun 1984 sekaligus sebagai pengusaha swasta. Diusulkan dua komisariat. Yaitu, Komisariat FF dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). (*)
Staf Ahli Menteri Bidang Perekonomian maju jadi caketum IKA Unair
Jumat, 2 Juli 2021 22:14 WIB
Justru kalau banyak yang maju sebagai kandidat, memperlihatkan kongres lebih demokratis