Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menargetkan terdapat 400 orang akseptor KB IUD dan implan dalam program safari keluarga berencana (KB) "Sejuta Akseptor KB" 2021 di kota ini.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan pihaknya akan menjaga rasio akseptor KB kendati angka kelahiran bayi di Kota Kediri mengalami penurunan di tahun 2020.
"Pandemi ini jangan sampai membuat kita terlena," katanya di Kediri, Sabtu.
Sesuai data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Kediri, rasio akseptor KB di 2019 tercatat pada angka 70,7. Dicatat juga, angka kelahiran di Kota Kediri pada masa pandemi per tahun 2020 mengalami penurunan sejumlah 4.135 jiwa dibandingkan tahun 2019 sebesar 4.312 jiwa.
Program tahunan DP3AP2KB Kota Kediri tersebut diselenggarakan untuk memberikan pelayanan alat kontrasepsi masyarakat sekaligus menyambut Hari Keluarga Nasional 2021 pada tanggal 20 Juni 2021. Kegiatan itu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Kediri.
Dalam acara tersebut, akan ada kuota 400 calon akseptor KB IUD dan Implan yang dapat diterima di sembilan puskesmas wilayah Kota Kediri.
"Untuk Kecamatan Mojoroto 133 calon akseptor, serta 134 akseptor untuk Kecamatan Pesantren dan Kota," kata Kabid Keluarga Berencana DP3AP2KB Kota Kediri Yudi Erwanto.
Warga Kota Kediri bisa mendaftar sampai 22 Juni 2021 melalui kader KB kelurahan dengan membawa KTP dan BPJS atau KIS jika punya. Kegiatan tersebut digelar secara gratis. (*)
Pemkot Kediri target 400 akseptor pasang IUD dan implan
Sabtu, 19 Juni 2021 19:21 WIB
kuota 400 calon akseptor KB IUD dan Implan yang dapat diterima di sembilan puskesmas wilayah Kota Kediri.