Tulungagung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mulai melakukan langkah-langkah antisipasi guna mencegah penyebaran lebih lanjut varian baru COVID-19 yang ditemukan pada sejumlah warga Madura atau yang memiliki riwayat perjalanan dari Pulau Madura, dalam beberapa pekan terakhir.
"Sudah kami tracing semua. Yang sakit dibawa ke rumah sakit, di RSUD dr. Iskak, yang sehat dikarantina di rusunawa tapi dipisahkan dengan yang non-dari Madura," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dr. Kasil Rokhmad di Tulungagung, Selasa.
Kasil mengakui pihaknya sangat hati-hati dalam menangani COVID-19 varian baru yang dibawa orang-orang Madura yang kembali ke Tulungagung untuk merantau ataupun sebaliknya warga Tulungagung yang barusan perjalanan ke Madura dalam rangkaian kegiatan Lebaran.
Hal ini tidak lepas kabar temuan varian India pada sejumlah kasus COVID-19 di Pulau Madura. Padahal, sejak Lebaran lalu, banyak warga Madura yang tinggal atau merantau di Kabupaten Tulungagung mudik.
Demikian pula ada banyak warga Madura atau warga Tulungagung yang tinggal atau bekerja di Madura datang ke Tulungagung. "Terhadap semua yang memiliki riwayat perjalanan ke Madura atau sebaliknya, semua sudah kami lakukan tracing dan hasilnya ada 20 lebih yang positif COVID-19," kata Kasil.
“Yang sakit dirawat di RSUD dr. Iskak. Sementara yang sehat dikarantina di Rusunawa IAIN Tulungagung,” sambung Kasil.
Sebaran klaster Madura di Tulungagung saat ini terus dipantau. Untuk penderita yang dirawat di RSUD dr. Iskak kini ada empat orang, sisanya di Rusunawa yang ditempatkan di blok terpisah dari penderita COVID-19 lain yang non-perjalanan Madura.
Penambahan kasus harian di Tulungagung selama ini sebenannya landai. Tidak terjadi ledakan kasus, hingga tren kenaikan terjadi di beberapa daerah lain termasuk wilayah Surabaya dan Madura yang kemudian berimbas pada munculnya tambahan kasus dengan riwayat perjalanan luar kota, seperti Surabaya dan Madura.
Tambahan kasus terbaru adalah ditemukannya puluhan calon aparatur sipil negara (CASN) Tulungagung yang dinyatakan positif COVID-19 berdasar pemeriksaan swab antigen, sepulang mereka mengikuti kegiatan Latihan Dasar (Latsar) ASN di Surabaya selama 18 hari. (*)
Dinkes Tulungagung antisipasi varian baru COVID-19 dibawa dari Madura
Selasa, 15 Juni 2021 20:48 WIB