Surabaya (ANTARA) - Tim medis Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Kota Surabaya menyatakan dua orang pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 varian baru telah sembuh.
"Alhamdulillah, dengan kerja keras para tenaga kesehatan, relawan dan doa semua pihak, pasien COVID-19 dengan varian baru sudah sembuh dan hasil tes usap dua kali negatif," ujar Penanggung Jawab RSLI Surabaya Laksma TNI dr. I Dewa Gede Nalendra, Sp.B, Sp.BTKV kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Baca juga: Dua pasien positif COVID-19 varian baru ditangani khusus di RSLI Surabaya
Sebelumnya, Pemprov Jatim telah mengumumkan dua orang pekerja migran Indonesia yang baru tiba di Surabaya terkonfirmasi positif COVID-19 varian berbeda.
Pasien yang terkonfirmasi varian baru B.117 (strain Inggris) berinisial P, masuk dengan gejala ringan tanpa komorbid atau penyakit penyerta, setelah 14 hari perawatan kondisi klinisnya terus membaik dan dikonfirmasi dua kali tes usap negatif.
"Maka dinyatakan sembuh dan bisa KRS (keluar rumah sakit) pada 20 Mei 2021," ucapnya.
Baca juga: Seorang pekerja migran asal Jember terpapar COVID-19 diisolasi di RSLI Surabaya
Sedangkan, pasien terkonfirmasi varian baru B.1351 (strain afrika Selatan) berinisial M masuk tanpa gejala, namun komorbid, dan setelah 18 hari perawatan serta terkonfirmasi dua kali tes usap negatif, ditambah kondisi klinisnya membaik, juga dinyatakan sembuh dan bisa keluar rumah sakit.
Mengenai hasil tersebut, pihaknya telah melaporkan ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Satgas COVID-19 Jatim, Dinkes Jatim, serta tembusan laporan ke Satgas Nasional COVID-19.
Baca juga: RS Lapangan Indrapura Surabaya rawat 63 pekerja migran terkonfirmasi positif COVID-19
Laksma Nalendara juga menegaskan bahwa pasien COVID-19 dengan varian baru dapat disembuhkan sesuai prosedur dan ketentuan, seperti karantina minimal 14 hari, monitoring dan assesment kondisi medis, serta konfirmasi dua kali tes usap PCR negatif.
Berikutnya, ditambah tujuh hari isolasi, monitoring lanjutan dari dinas kesehatan atau fasilitas kesehatan setempat, dan pantauan dari relawan pendamping untuk memastikan kondisi pasien sudah benar-benar sehat.
Sementara itu, mengenai keseharian penanganan pasien COVID-19 dengan varian baru, dr. Amalia Martini Machdan selaku dokter umum yang bertugas di "zona merah" dan berinteraksi langsung dengan pasien menjelaskan bahwa mereka dimonitor secara ketat, kondisinya dicermati dan bila muncul kecemasan atau gejala klinis lainnya segera ditangani.
"Penanganan yang lain sama dengan pasien COVID-19 umumnya. Lalu, peningkatan sistem imun melalui berbagai aktivitas, relaksasi, asupan gizi dan makanan yang cukup juga selalu dikedepankan," tutur dia.
Tidak itu saja, penanganan secara holistik yang terintegrasi melibatkan dokter, perawat, apoteker, analis medis serta relawan pendamping merupakan salah satu upaya bersama memepercepat kesembuhan pasien.
Dua pasien COVID-19 varian baru di RSLI Surabaya dinyatakan sembuh
Selasa, 25 Mei 2021 22:22 WIB