Pemerintah Kabupaten Mojokerto memastikan pelaksanaan hari pertama pembelajaran tatap muka yang berlangsung di daerah itu sudah sesuai dengan protokol kesehatan ketat.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Mojokerto, Senin, mengatakan beberapa sekolah yang ditinjau sudah menerapkan protokol kesehatan ketat saat pembelajaran tatap muka hari pertama.
"Pembelajaran tatap muka serentak hari ini dilaksanakan di sekolah tingkat RA, MI, MTs, MA (di bawah naungan Kemenag) sebanyak 205 sekolah atau 40 persen dan tingkat PAUD, SD, SMP (di bawah naungan Dinas Pendidikan) kurang lebih 1.500 sekolah," katanya usai meninjau SDN 2 Sooko, SMPN 2 Sooko, MTs Negeri 2 Mojokerto, serta TK Tunas Bangsa Japan Raya.
Ia mengatakan masing-masing kelas diisi sesuai ketentuan yakni 50 persen dengan pengaturan kursi berjarak sesuai standar protokol kesehatan.
Selain kesiapan matang pihak sekolah, orang tua juga dilibatkan untuk perizinan pembelajaran tatap muka demi kewaspadaan dan kesehatan bersama. Penerapan SOP dengan komitmen prokes wajib ditaati semua warga sekolah tanpa terkecuali.
Ia mengatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka telah sesuai atas dasar surat keputusan bersama empat menteri (Mendikbud, Mendagri, Menkes, Menag) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19.
Secara keseluruhan, prosedur pembelajaran tatap muka diatur menjadi dua, yakni masa transisi dan masa adaptasi (kebiasaan baru dua bulan setelah masa transisi).
Secara keseluruhan, prosedur pembelajaran tatap muka diatur menjadi dua, yakni masa transisi dan masa adaptasi (kebiasaan baru dua bulan setelah masa transisi).
"Pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan jika sudah memenuhi semua syarat. Mulai mengisi data pokok pendidikan (Dapodik), para pendidik dan tenaga kependidikan termasuk administrasi sudah divaksin tahap I-II, dan terpenting adalah izin orang tua. Untuk siswa yang tidak dapat izin, bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring," katanya.