Surabaya (ANTARA) - Duta Besar India untuk Indonesia, Shri Manoj K. Bharti menawarkan sejumlah kerja sama kepada Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) saat melakukan kunjungan ke kampus setempat, Kamis.
Dalam sambutannya, Shri Manoj K. Bharti mengatakan Unusa merupakan satu-satunya kampus yang dia datangi selama kunjungan ke Jawa Timur semenjak ditunjuk menjadi duta besar India untuk Indonesia.
"India ingin menjalin hubungan lebih baik lagi dengan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Jatim dan perguruan tingginya terutama Unusa," katanya.
Shri Manoj menyatakan pihaknya secara spesifik ingin menjalin kerja sama dengan Unusa pada bidang pendidikan, informasi teknologi (IT), dan kesehatan.
Adapun skema kerja sama bisa melalui berbagai program seperti kuliah umum, program magang, beasiswa dan pertukaran pelajar dalam pendek.
"Unusa merupakan kampus Nahdlatul Ulama yang memiliki kecanggihan teknologi serta konsep pendidikan (kurikulum) yang update dengan perkembangan zaman. Salah satunya bentuk kerja sama dalam hal kurikulum (ITEC) di berbagai bidang pendidikan," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu dia juga menawarkan sejumlah beasiswa dari Pemerintah India yang dapat diambil oleh mahasiswa Unusa di bidang kesehatan utamanya bidang herbal, IT dan ekonomi.
"Kampus ini memiliki prospek yang bagus sehingga layak dijadikan mitra kerja sama skala internasional. Ke depannya, akan ada tindak lanjut setelah kunjungan ini. Salah satunya kerja sama pengembangan IT dan pendidikan," ungkapnya.
Rektor Unusa Prof. Achmad Jazidie mengatakan kunjungan Dubes India untuk Indonesia ke Unusa merupakan sebuah kehormatan dan juga sebagai upaya kampusnya untuk menjalin kerja sama internasional.
“Sebagai Dubes yang baru menjabat pada Januari 2021 dan memilih Unusa sebagai agenda penting kunjungan diplomatik ke Jatim, maka ini adalah kesempatan bagi Unusa untuk menjalin hubungan baik dengan Pemerintah India dan perguruan tinggi-perguruan tinggi di India,” katanya.
Menurutnya, Unusa perlu mengambil manfaat dalam Shri Manoj kali ini karena yang bersangkutan telah memiliki pengalaman panjang sebagai diplomat, terutama mengenai isu-isu hubungan ekonomi, pengalaman di bidang e-government dan IT serta latar belakang pendidikannya sebagai insinyur elektro.
Sementara itu Ketua Yayasan RSI, Prof. Mohammad Nuh lebih menekankan tentang perlunya membangun jejaring dengan India.
Sebagai negara dengan penduduk terbesar ketiga dan kemampuan di bidang IT dan kedokteran utamanya herbal serta ekonomi digital, maka menjalin kerja sama dengan Pemerintah India dan perguruan tingginya menjadi keharusan.
"Alhamdulillah Unusa menjadi kampus yang dipilih untuk dikunjungi oleh duta besarnya, dan ini menjadi kesempatan emas untuk ditindaklanjuti berikutnya," kata Nuh. (*)