Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memantau penerapan protokol kesehatan COVID-19 di beberapa tempat perbelanjaan yang diabaikan oleh penanggungjawab toko setelah Satgas Penanganan COVID-19 melaksanakan inspeksi mendadak di sejumlah pusat perbelanjaan.
Inspeksi di pusat perbelanjaan ini dilakukan oleh seluruh Forkompinda dan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Mojokerto menjelang perayaan Idulfitri untuk mencegah terjadinya kerumunan.
Mengingat, kondisi pandemi belum berakhir, masyarakat diminta tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat, baik di rumah, kantor maupun pusat perbelanjaan.
Mengingat, kondisi pandemi belum berakhir, masyarakat diminta tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat, baik di rumah, kantor maupun pusat perbelanjaan.
"Kami hari ini melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pusat perbelanjaan. Biasanya, menjelang Lebaran masyarakat berbondong-bondong belanja untuk merayakan di rumah. Saat kami meninjau beberapa lokasi, terdapat satu outlet di mall yang mengabaikan prokes. Ini yang harus diwaspadai, terlebih kondisi saat ini masih pandemi," terang Ning Ita.
Wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini pun juga mengimbau kepada seluruh masyarakat jika menemukan outlet-outlet di pusat perbelanjaan tidak menerapkan protokol kesehatan, diharapkan tetap menjalankan protokol kesehatan secara mandiri.
Sebab, saat ini kekebalan imunitas secara komunal melalui vaksinasi belum terbentuk secara sempurna. Sehingga, kewaspadaan masyarakat masih diperlukan.
Sebab, saat ini kekebalan imunitas secara komunal melalui vaksinasi belum terbentuk secara sempurna. Sehingga, kewaspadaan masyarakat masih diperlukan.
Tidak hanya protokol kesehatan yang menjadi fokus utama dalam inspeksi mendadak kali ini, pemerintah daerah juga memastikan ketersediaan komoditas bahan pokok di pasar tradisional maupun modern dapat terpenuhi. Selain itu, stabilitas harga dipastikan oleh Ning Ita dalam kondisi aman hingga Lebaran.
"Sebelum ke pusat perbelanjaan dan pasar modern, kami meninjau beberapa pedagang di pasar tradisional untuk memastikan harga komoditas. Apakah ada kenaikan atau penurunan. Ternyata, banyak komoditas yang mengalami penurunan. Sedangkan yang naik, hanya satu dua jenis saja. Dan kami memastikan, ketersediaan barang-barang komoditas masih aman sampai lebaran," jelas Ning Ita.
Tidak hanya mengecek ketersediaan komoditas, Ning Ita beserta jajaran juga memastikan produk-produk yang dijual memiliki tanggal kadaluarsa dengan jelas. Serta produk-produk berlabel halal dan non-halal memiliki tempat yang terpisah.
Sehingga, masyarakat dapat berbelanja dengan aman, nyaman tanpa ada rasa khawatir. "Kami pastikan, produk yang masa kadaluarsa tidak ada, kami minta untuk tarik dari etalase," pungkasnya.
Sehingga, masyarakat dapat berbelanja dengan aman, nyaman tanpa ada rasa khawatir. "Kami pastikan, produk yang masa kadaluarsa tidak ada, kami minta untuk tarik dari etalase," pungkasnya.
Selain pengecekan masa kadaluarsa produk, Ning Ita juga menguji beberapa makanan dan minuman. Hal ini, untuk memastikan kualitas produk makanan atau minuman tidak tercampur bahan-bahan kimia berbahaya.
Misalnya, seperti formalin dan boraks. Uji sample makanan dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, di pasar tradisional, pasar modern dan mini swalayan. Hasilnya, produk-produk yang dijual aman untuk dikonsumsi serta tidak mengandung bahan kimia berbahaya
Misalnya, seperti formalin dan boraks. Uji sample makanan dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, di pasar tradisional, pasar modern dan mini swalayan. Hasilnya, produk-produk yang dijual aman untuk dikonsumsi serta tidak mengandung bahan kimia berbahaya