Surabaya (ANTARA) - Laksamana Pertama dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara dianugerahi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur Award 2021 karena keberhasilannya menangani COVID-19 di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya.
"Alhamdulillah, penghargaan ini untuk para tenaga kesehatan yang kerja siang malam tanpa henti untuk penanggulangan pandemi," kata Laksamana Nalendra di Surabaya, Jumat.
Laksamana Nalendra mendapat anugerah sebagai Tokoh Penanganan COVID-19. Pemberian PWI Jatim Award 2021 dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2021 dan HUT ke-75 PWI, saat acara peringatan HPN tahun 2021 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, hari ini.
Program PWI Jatim Award ini merupakan kegiatan apresiasi kepada tokoh pemerintahan dan masyarakat, yang selalu dilakukan PWI Jatim di setiap HPN dan HUT PWI.
Adapun dasar pertimbangan yang mendasari pemberian penghargaan kepada Laksamana Nalendra adalah keberhasilan RSLI Surabaya menekan angka kematian pasien COVID-19 katagori inovatif.
RSLI di bawah supervisi Laksamana Nalendra memiliki konsep Be Happy. Dia mengatakan persoalan psikis pasien COVID-19 terus diperhatikan, sejak mereka datang sampai mereka pulang atau setelah dinyatakan sembuh (tes PCR swab negatif).
"Beberapa aktivitas rekreasi mental ini difasilitasi oleh relawan pendamping dari awal sampai mereka pulang. Sampai ada permasalahan di perusahaan dan tempat tinggalnya difasilitasi para relawan," katanya.
Dia mengungkapkan di RS Lapangan juga disediakan fasilitas konsultasi psikologis bagi para tenaga kesehatan dan pasien.
Untuk hiburan lain, mereka memiliki ruang karaoke, gim, perpustakaan, hingga kafe. Bagi mereka yang punya hobi fotografi, karena tempatnya di taman, mereka bisa mengambil foto disana.
Sementara untuk mengatasi kegelisahan utama pasien yang kehilangan waktu mencari natkah, Laksamana Nalendra mengumpulkan relawan untuk memberikan donasi bagi keluarga pasien yang nyaris kehilangan nafkah.
Selain itu, diadakan morning report untuk menggali permasalahan yang dihadapi para tenaga kesehatan saat bertugas. Hal tersebut ternyata memberikan "rekreasi mental" bagi mereka.
Ada sejumlah kegiatan yang diikuti pasien mulai dari berjemur pagi, melakukan senam pagi yang dipandu dokter dan juga perawat, serta olahraga lainnya yang diminati pasien.
"Alhamdulillah pasien saat ini sisa 10 persen dari jumlah pasien sisa dibandingkan bulan November sampai awal Februari. Waktu itu rata-rata di atas 300 sekarang rata-rata di bawah 30, selain itu jumlah kematian nol. Ini adalah capaian luar biasa dari pemerintah Jatim karena angka kasus betul betul turun,” ujarnya.
Laksamana Nalendra merupakan putra dari Peltu (Purn.) I Dewa Made Pegeg. Salah satu saksi hidup pelaku sejarah pertempuran Laut Arafuru sebagai ABK RI Matjan Kumbang (653), yang bersama-sama RI Matjan Tutul (650) dan RI Harimau (654) bertempur dengan penuh heroik di Laut Arafuru melawan kapal-kapal kombatan dan pesawat tempur dari Kerajaan Hindia Belanda. (*)