Tokoh masyarakat Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengapresiasi Pemkab Sidoarjo yang memperbaiki jalan rusak dengan menggunakan dana pagu indikatif wilayah kecamatan (PIWK) di kabupaten setempat.
"Saya mengapresiasi Pemkab Sidoarjo yang telah memperbaiki jalan dengan cepat. Termasuk penggagas program PIWK sejak masa kepemimpinan almarhum Nur Ahmad Syaifuddin tersebut," katanya di sela peninjauan jalan di wilayah Tanggulangin, Sidoarjo, Rabu.
Namun demikian, pria yang pernah menjadi calon Bupati Sidoarjo ini mengingatkan jika pengaspalan atau perbaikan jalan membutuhkan sejumlah prosedur pelaksanaan yang ketat, supaya jalan yang diperbaiki tidak cepat rusak kembali.
Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra itu juga menyempatkan melihat hasil perbaikan jalan di Tanggulangin, Sidoarjo. Di tempat itulah, dirinya melihat kondisi aspal yang memulai memudar padahal baru saja diperbaiki.
"Sayangnya kualitas perbaikan tidak seperti yang diharapkan," ucapnya.
Menurutnya, sumber daya manusia yang melakukan perbaikan haruslah memiliki kemampuan teknis. Artinya tahu bagaimana prosedur pengaspalan yang tepat.
"Misalnya saja sebelum di aspal, jalan harus dibersihkan, tidak boleh ada air, hingga aspal yang harus dipanasi untuk menghasilkan rekatan yang baik," ujarnya.
Sementara itu, Pemkab Sidoarjo mulai melakukan perbaikan jalan rusak di Beciro, Wonoayu dengan menggunakan dana PIWK.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan Jalan Beciro akan diperbaiki tipis-tipis sambil menunggu betonisasi di bulan Mei besok. Dirinya tidak akan memaksakan perbaikan jalan tersebut dengan melakukan peningkatan jalan aspal.
Pertimbangannya, kata dia, karena selain bulan Mei sudah dilakukan pembetonan, jalan tersebut rentan rusak meski dilakukan pengaspalan karena air sungai yang berada di sampingnya meluber bila hujan turun.
"Jalan Beciro itu Desember 2020 baru selesai di aspal, dua bulan sudah rusak, lah kalau besok mengulang lagi berarti terjatuh dilubang yang sama, penyebabnya air sungai, jalannya jadi sungai karena sungai tidak menjalankan tugasnya sebagai sungai," ucapnya.
Meski begitu lanjut Gus Muhdlor, Jalan Beciro akan tetap diperbaiki meski tidak seratus persen perbaikannya.
"Kami menyadari masyarakat butuh kenyamanan bepergian saat Hari Raya Idul Fitri," ujarnya. (*)