Situbondo (ANTARA) - DPRD Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mendorong pemerintah daerah setempat untuk terus mengoptimalkan program mitigasi bencana sebagai upaya meminimalisasi dampak bencana alam yang dimungkinkan terjadi sewaktu-waktu.
"Kabupaten kita (Situbondo) kan juga berpotensi terjadi berbagai bencana alam, mulai gempa bumi, banjir, longsor dan lainnya. Tentu ini menjadi catatan kami agar mitigasi bencana dioptimalkan oleh pemkab," ujar Ketua DPRD Situbondo Edy Wahyudi di Situbondo, Senin.
Ia menjelaskan bahwa upaya untuk mengurangi risiko dampak daripada bencana alam, pemerintah daerah dalam hal ini BPBD perlu melakukan langkah-langkah antisipasi melalui pembangunan fisik maupun peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi ancaman bencana.
Menurut Edy, anggaran kebencanaan melekat di dana cadangan, termasuk anggaran mitigasi bencana, melekat di dalamnya. Tahun ini, pemkab menganggarkan sebesar sekitar Rp10 miliar.
"Saya tidak ingat berapa jumlah pastinya. Tapi, anggarannya lumayan besar untuk mitigasi bencana," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
DPRD berharap pemerintah daerah dapat melaksanakan program mitigasi bencana dengan baik, sehingga bisa mengurangi dampak bencana alam, termasuk pula antisipasi terjadinya bencana.
"Berdasarkan rilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Situbondo merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi bencana alam," tuturnya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo Gatot Trikorawan mengatakan sejauh ini BPBD rutin menggelar mitigasi struktural maupun nonstruktural di sejumlah wilayah rawan terjadi bencana banjir, longsor, dan kekeringan.
"Mitigasi bencana sudah kami laksanakan di wilayah-wilayah rawan terjadi bencana. Salah satunya di Kecamatan Sumbermalang, yang merupakan lokasi rawan banjir dan longsor. Kami menyosialisasikan dan juga simulasi bencana kepada masyarakat agar mereka lebih siap ketika terjadi bencana harus berbuat apa," katanya.
DPRD Situbondo dorong pemda optimalisasi mitigasi bencana
Senin, 22 Maret 2021 16:03 WIB