Banyuwangi (ANTARA) - Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Sugirah telah resmi dilantik oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat.
Bupati Ipuk dan memilih fotografer disabilitas asal Banyuwangi, Achmad Dzulkarnain alias Bang Dzoel untuk mengabadikan gambar pertama kali Ipuk-Sugirah dengan mengenakan pakaian dinas resmi untuk upacara besar (PDUB).
Diunggah di akun instagram-nya, @ipukfdani (akun Bupati Ipuk) menyampaikan terima kasih kepada Bang Dzoel atas sesi pemotretan.
"Terima kasih Mas Achmad Dzulkarnain @bangdzoel_ sudah bersedia mengambil gambar untuk saya dan Pak Sugirah mengenakan pakaian dinas untuk kali pertama," tulis Bupati Ipuk.
"@bangdzoel_ seorang fotografer yang inspiratif. Memulai semuanya dari nol. Berawal dari petugas penjaga warung internet menjadi petugas foto untuk KTP, kemudian bekerja di kantor advokat dan @bangdzoel_ membeli kamera dengan cara mengangsur. Dia belajar fotografi secara otodidak. Dan kini, karya-karyanya dikenal banyak orang. Salut!," kata Ipuk.
Terpisah, fotografer Bang Dzoel mengaku senang bisa memotret langsung Bupati Ipuk dan Wabup Sugirah pada kesempatan pertama mengenakan seragam resmi PDUB.
"Tentu saya sangat bangga bisa memotret langsung bupati dan wakil bupati Banyuwangi untuk pertama kalinya. Ini kesempatan langka, bisa memotret Bu Ipuk dan Pak Sugirah mengenakan seragam putih-putih," ujar Bang Dzoel.
Fotografer disabilitas itu datang dari Banyuwangi ke Surabaya untuk memotret langsung Ipuk-Sugirah. Dia tiba di Surabaya satu hari menjelang pelantikan bupati dan wakil bupati Banyuwangi.
Bang Dzoel memotret Ipuk-Sugirah dengan berbagai pose pemotretan. Dalam foto-foto yang diunggah Ipuk di Instagram, Bang Dzoel tampak memakai kemeja batik dan topi hitam yang menjadi ciri khasnya. "Tentu moment ini tidak akan saya lupakan," katanya.
Ia juga berpesan kepada pemimpin baru Banyuwangi itu, agar terus memperhatikan dan memberi ruang bagi para penyandang disabilitas. "Saya minta kepada Bu Ipuk bisa terus dan kian memperhatikan kami," tuturnya.
"Saya belajar fotografi secara otodidak. Beli kameranya dengan cara mengangsur. Uang gaji saya sisihkan untuk melunasi kamera," katanya bercerita.
Meski demikian, Bang Dzoel mampu menunjukkan kualitasnya. Lambat laun karyanya pun mulai diakui, dan bahkan dia diundang ke luar negeri karena karya fotografinya.
"Alhamdulillah, banyak orang yang menilai karya saya tak kalah dengan fotografer lainnya. Ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan menjadi halangan," tuturnya.
Keterbatasan, menurut dia, sejatinya tercipta dari pemikiran diri sendiri. Untuk melawan keterbatasan itu, harus mengubah pikiran itu sendiri.
"Saya hanya ingin menyampaikan kepada dunia bahwa diskriminasi tidak berawal dari orang lain. Diskriminasi tercipta oleh pikiran kita sendiri," ucapnya.
Bupati Ipuk sendiri juga terinspirasi oleh kisah perjuangan Bang Dzoel. "@bangdzoel_ menunjukkan, meski kamera awalnya hasil mengangsur dan hanya belajar otodidak sembari bekerja sebagai penjaga warnet, pada akhirnya kerja keras dan doa mengubah segalanya.
Dia sukses sebagai fotografer. Dan saya bangga bisa dipotret olehnya dengan pakaian dinas untuk kali pertama, jelang pelantikan hari ini. Hasilnya pun mantap-mantap," tulis Ipuk di Instagram. (*)
Bupati Ipuk pilih fotografer disabilitas saat pertama kali kenakan pakaian dinas untuk upacara besar
Jumat, 26 Februari 2021 19:40 WIB