Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, terus melakukan antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menangani segala kemungkinan bencana yang terjadi di wilayah setempat, seperti pada kegiatan apel kesiapsiagaan yang digelar Jumat di Jalan Benteng Pancasila Kota Mojokerto.
Apel kesiapsiagaan diikuti oleh anggota TNI, Polri, Satpol PP, dan BPBD Kota Mojokerto serta para relawan.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan apel siaga sebagai bentuk sinergitas serta kesiapan seluruh elemen di Kota Mojokerto yang bertujuan memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana, serta menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh.
Ia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai segala bentuk kejadian bencana yang mungkin terjadi dan untuk meningkatkan kesigapan bencana harus dilakukan simulasi kebencanaan.
"Kesiapsagaan masyarakat dan berkoordinasi dalam mengantisipasi bencana juga dibutuhkan agar dapat diambil tindakan untuk mengurangi risiko ketika terjadi bencana," kata Ning Ita, sapaan akrabnya.
Ia menyampaikan bahwa skala prioritas pada RPJMD Kota Mojokerto tahun 2019-2023 di antaranya adalah pembangunan infrastruktur untuk mengatasi genangan air atau banjir, mengingat secara topografi Kota Mojokerto kondisi cekung dan lebih rendah dibanding daerah sekitar sehingga kalau ada curah hujan tinggi air mudah menggenang.
"Mari bahu-membahu agar pembangunan di Kota Mojokerto berjalan dengan lancar, kesiapsiagaan masyarakat dan berkoordinasi dalam mengantisipasi bencana juga dibutuhkan agar dapat mengurangi risiko ketika terjadi bencana," kata Ning Ita.
Ia menjelaskan kesiapsiagaan masyarakat adalah upaya untuk menyiapkan kemampuan masyarakat dalam merespon kejadian bencana secara tepat dan tepat sehingga dapat meminimalisasi jatuhnya korban jiwa dan harta benda apabila terjadi bencana.
Usai apel siaga bencana, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan pembersihan sungai di sepanjang Jalan Benteng Pancasila dan pemotongan pohon yang berpotensi roboh ketika terjadi cuaca buruk.
Ning Ita menjelaskan bencana tidak hanya bencana alam, pandemi COVID-19 yang tengah melanda juga termasuk bencana dan dalam penanganannya telah menghabiskan banyak anggaran pemerintah.
Mengenai hal ini, Ning Ita mengambil kebijakan untuk lebih mengedepankan tindakan preventif, salah satu upaya efektif mencegah terpapar COVID-19 adalah pola hidup sehat dan berolahraga.
"Salah satu tindakan pencegahan adalah dengan rutin berolahraga, karena dengan berolahraga imunitas akan tinggi sehingga kalaupun sampai terkena COVID-19 tidak akan sampai sakit, hanya OTG (orangtanpa gejala) istilahnya," kata Ning Ita saat mengunjungi fasilitas umum di Perumahan Griya Permata Ijen.
Pada kesempatan ini, Ning Ita menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Mojokerto akan memperbaiki fasilitas-fasilitas umum.
"Kami akan menganggarkan untuk perbaikan fasilitas-fasilitas olahraga yang ada di lingkungan masyarakat. Kami harap kalau sarana dan prasarana sudah diperbaiki sudah disiapkan akan lebih mudah mengajak masyarakat untuk membiasakan diri berolahraga," katanya.
Ning Ita juga mengimbau semua warga Kota Mojokerto selalu berolahraga serta meluangkan waktu untuk berjemur setiap hari paling tidak 10 menit.
"Berjemur dapat menguatkan titik imunitas tubuh atau titik timus istilah medisnya, kita pun mengupayakan hari Jumat selalu gowes bersama untuk menjaga kesehatan," katanya.
Apel kesiapsiagaan diikuti oleh anggota TNI, Polri, Satpol PP, dan BPBD Kota Mojokerto serta para relawan.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan apel siaga sebagai bentuk sinergitas serta kesiapan seluruh elemen di Kota Mojokerto yang bertujuan memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana, serta menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh.
Ia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai segala bentuk kejadian bencana yang mungkin terjadi dan untuk meningkatkan kesigapan bencana harus dilakukan simulasi kebencanaan.
"Kesiapsagaan masyarakat dan berkoordinasi dalam mengantisipasi bencana juga dibutuhkan agar dapat diambil tindakan untuk mengurangi risiko ketika terjadi bencana," kata Ning Ita, sapaan akrabnya.
Ia menyampaikan bahwa skala prioritas pada RPJMD Kota Mojokerto tahun 2019-2023 di antaranya adalah pembangunan infrastruktur untuk mengatasi genangan air atau banjir, mengingat secara topografi Kota Mojokerto kondisi cekung dan lebih rendah dibanding daerah sekitar sehingga kalau ada curah hujan tinggi air mudah menggenang.
"Mari bahu-membahu agar pembangunan di Kota Mojokerto berjalan dengan lancar, kesiapsiagaan masyarakat dan berkoordinasi dalam mengantisipasi bencana juga dibutuhkan agar dapat mengurangi risiko ketika terjadi bencana," kata Ning Ita.
Ia menjelaskan kesiapsiagaan masyarakat adalah upaya untuk menyiapkan kemampuan masyarakat dalam merespon kejadian bencana secara tepat dan tepat sehingga dapat meminimalisasi jatuhnya korban jiwa dan harta benda apabila terjadi bencana.
Usai apel siaga bencana, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan pembersihan sungai di sepanjang Jalan Benteng Pancasila dan pemotongan pohon yang berpotensi roboh ketika terjadi cuaca buruk.
Ning Ita menjelaskan bencana tidak hanya bencana alam, pandemi COVID-19 yang tengah melanda juga termasuk bencana dan dalam penanganannya telah menghabiskan banyak anggaran pemerintah.
Mengenai hal ini, Ning Ita mengambil kebijakan untuk lebih mengedepankan tindakan preventif, salah satu upaya efektif mencegah terpapar COVID-19 adalah pola hidup sehat dan berolahraga.
"Salah satu tindakan pencegahan adalah dengan rutin berolahraga, karena dengan berolahraga imunitas akan tinggi sehingga kalaupun sampai terkena COVID-19 tidak akan sampai sakit, hanya OTG (orangtanpa gejala) istilahnya," kata Ning Ita saat mengunjungi fasilitas umum di Perumahan Griya Permata Ijen.
Pada kesempatan ini, Ning Ita menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Mojokerto akan memperbaiki fasilitas-fasilitas umum.
"Kami akan menganggarkan untuk perbaikan fasilitas-fasilitas olahraga yang ada di lingkungan masyarakat. Kami harap kalau sarana dan prasarana sudah diperbaiki sudah disiapkan akan lebih mudah mengajak masyarakat untuk membiasakan diri berolahraga," katanya.
Ning Ita juga mengimbau semua warga Kota Mojokerto selalu berolahraga serta meluangkan waktu untuk berjemur setiap hari paling tidak 10 menit.
"Berjemur dapat menguatkan titik imunitas tubuh atau titik timus istilah medisnya, kita pun mengupayakan hari Jumat selalu gowes bersama untuk menjaga kesehatan," katanya.