Trenggalek (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek mendorong nelayan di pesisir selatan daerah itu bertransformasi ke teknologi informasi atau go digital dalam aktivitas kelautannya guna memudahkan perburuan ikan di laut, penjualan hasil tangkapan maupun dalam hal penyerapan modal usaha.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin memperkenalkan aplikasi fishOn kepada perwakilan nelayan di sekitar Teluk Prigi, Trenggalek, Jawa Timur, Kamis.
"Trenggalek go digital untuk mewujudkan nelayan yang berdaulat. Kemajuan teknologi tentunya akan bermanfaat bilamana keberadaannya bisa membantu kemaslahatan umat manusia," kata Mochamad Nur Arifin.
Arifin meresmikan atau meluncurkan aplikasi berbasis teknologi informasi hasil kerja sama dengan perusahaan swasta nasional, fishOn.
Ia berharap dengan digitalisasi pelayanan bagi warga pesisir ini bisa mengangkat derajat dan kesejahteraannya.
Sebab, aplikasi FishOn yang bisa diunduh di playstore android tersebut tak hanya memberi kemudahan dalam hal pencarian titik-titik lokasi ikan di alut berbasis GPS, namun juga menyediakan fitur lelang online aneka hasil tangkapan laut (ikan) serta fitur pinjaman daring yang dikerjasamakan dengan Bank negara Indonesia (BNI).
Dijelaskan, pemberian modal oleh para mitra fishOn ini diberikan dalam bentuk uang elektronik dan langsung masuk dalam saldo yang terdapat dalam aplikasi.
Saldo modal operasional dalam bentuk cashless ini menjadi cara baru bagi nelayan dalam bertransaksi.
Kemudian, para nelayan yang telah memiliki saldo elektronik ini dapat berbelanja kebutuhan melaut seperti BBM dan ransum perbekalan di Gerai Nelayan Berdaulat Prigi yang dimiliki oleh Koperasi Syariah Madani Maslahah Indonesia atau yang biasa disebut Madani Mart.
Upaya Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menghadirkan program satu juta nelayan berdaulat ini mendapatkan banyak apresisasi dari Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia, Kediri Sofwan Kurnia yang turut hadir dalam acara tersebut.
Apresiasi lain datang juga dari Pimpinan BNI Kantir Wilayah Malang Beby Lolita Indriani dan Asisten Deputi Bidang Peningkatan Daya Saing Deputi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Dedy Miharja.
"Pada intinya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia sangat mendukung upaya-upaya kreatif seperti ini untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya para nelayan," kata Dedy Miharja dalam sambutannya.
Lanjut dia, program ini merupakan manivestasi dari Kepres No.18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 yang memuat target peningkatan devisa dari sektor kelautan dan perikanan menjadi delapan miliar dolar AS dan peningkatan indeks konsumsi ikan nasional menjadi 70 kg per orang per kapita.
CEO fishOn, Fajar Widisasono dalam kesempatan yang sama menjelaskan, kunci keunggulan program ini terletak pada kemampuan menyerap hasil tangkap nelayan dengan harga terbaik.
Untuk mewujudkannya, fishOn menggandeng startup e-commerce khusus untuk produk perikanan yaitu Sahabat Gemarikan.id dan BUMN Perikanan Perum Perindo.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh nelayan binaan FishOn tidak akan kesulitan mendapatkan akses pasar, karena pemerintah hadir melalui Perum Perindo untuk memastikan hasil tangkap nelayan diserap oleh Perindo, untuk kemudian diproses dan dijual melalui e-commerce Sahabat Gemarikan.id," ujarnya.
Pemkab Trenggalek dorong nelayan pesisir selatan "go digital"
Kamis, 24 September 2020 22:15 WIB
Kami ingin memastikan bahwa seluruh nelayan binaan FishOn tidak akan kesulitan mendapatkan akses pasar