Surabaya (ANTARA) - Dua mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Rohmansyah Akhirun Ni'an dan Henry Ronaldo membuat mesin pengaduk adonan kue untuk meningkatkan produksi bagi pelaku usaha mikro kecil menengah atau (UMKM).
"Mesin pengaduk adonan kue ini bekerja lebih efisien karena dapat menyelesaikan lima kilogram adonan kue hanya dengan rentang waktu 25 menit saja," kata Henry Ronaldo di Surabaya, Kamis.
Henry mengatakan tujuan dibuat mesin ini adalah untuk meningkatkan produksi UMKM pembuat kue yang selama ini masih menggunakan cara manual sehingga berpengaruh pada lambatnya produksi.
"Mesin ini redesign dengan skala yang bisa digunakan dalam industri rumahan dengan komponen sederhana dan harga terjangkau," ungkapnya.
Sementara itu, Dosen Pebimbing prodi D3 Teknologi Manufaktur, Mario Sariski Dwi Ellianto mengatakan kelebihan dari mesin pengaduk adonan ini adalah di harganya terjangkau.
"Mahasiswa ketika membuat desain ini berkelompok dan minimal ada biaya yang harus dilampaui. Dari situ mahasiswa membuat mesin dengan biaya terjangkau. Manfaatnya akan diberikan ke home industry kue," ujarnya.
Meski demikian, alat ini masih membutuhkan evaluasi dan perbaikan pada sistem keamanannya seperti pada part pulley dan vanbelt yang belum memilik penutup.
"Ini sangat berbahaya ketika digunakan karena tidak tertutup. Kedua, wadah adonan belum bisa bongkar pasang. Tentunya jika akan digunakan secara praktikal maka wadah harus bisa dibongkar pasang," tuturnya.
"Selain itu pada tingkat sterilisasi, ini jadi kelemahan dan belum kita uji coba karena hasil dari adonan belum benar benar kita coba. Pengembangan diperlukan karena ada banyak hal yang harus diperbaiki," ujarnya. (*)