Surabaya (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur mencatat jumlah kasus kecelakaan lalu lintas menurun selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru yang berlangsung mulai 23 Juli sampai 5 Agustus 2020.
"Tercatat sebanyak 774 kecelakaan lalu lintas terjadi selama 14 hari sebelum operasi. Sedangkan pada saat operasi turun menjadi 401 laka lantas. Artinya, ada penurunan kasus sebesar 48,19 persen," kata Kabag Bina Operasional Ditlantas Polda Jatim Kompol Gathot Bowo di Surabaya, Jumat.
Gathot mengatakan penurunan itu tidak lepas dari penindakan polisi ketika menjalankan operasi sebab Polda Jatim hanya menindak pelanggaran kasat mata dan berpotensi kecelakaan.
Lebih lanjut, dari 401 kasus laka lantas yang terjadi selama Operasi Patuh Semeru 2020, tercatat sebanyak 46 orang meninggal dunia, 26 orang luka berat, 534 orang luka ringan, dan kerugian material mencapai Rp505.200.000.
Jumlah korban dari kecelakaan lalu lintas itu menurun dibanding periode sebelumnya, kecuali jenis luka berat.
"Luka berat pada 14 hari sebelum operasi itu ada 14 orang, selama operasi 26 orang. Jadi ada kenaikan 85,71 persen," ucap Gathot.
Gathot juga menyampaikan penindakan terhadap pengendara membandel tahun ini berkurang 37,44 persen dibanding tahun 2019.
Tercatat ada 125.579 pengendara yang terjaring pada Operasi Patuh Semeru 2020, sedangkan pada 2019 tercatat 200.732 pengendara. Dari 125.579 pelanggar, sebanyak 60.978 pengendara dikenai sanksi tilang dan 64.601 pengendara ditegur.
"Konsep Operasi Patuh adalah 20 persen penindakan dan 80 persen imbauan dan edukasi," katanya.
Kasus kecelakaan di Jatim turun selama Operasi Patuh Semeru 2020
Jumat, 7 Agustus 2020 13:47 WIB
Ada penurunan kasus 48,19 persen