Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar rangkaian Hari Jadi Kota Kediri Ke-1.141 secara virtual guna mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Meskipun digelar secara sederhana, tidak mengurangi makna perayaan hari jadi tahun ini. Memang biasanya hari jadi banyak event yang digelar untuk hiburan masyarakat, tapi di tengah situasi pandemi COVID-19 ini sangat tidak memungkinkan penyelenggaraan acara yang mengumpulkan orang banyak," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Jumat.
Rangkaian Hari Jadi Kota Kediri Ke-1.141 digelar secara virtual, termasuk ritual manusuk sima yang sakral.
Rangkaian hari jadi dimulai dengan acara semaan Kitab Suci Al Quran hingga pagelaran ritual manusuk sima dilakukan secara virtual. Rangkain acara juga mencakup pegelaran musik virtual dan pameran UMKM virtual.
Dalam rangkaian yang sama, Pemkot Kediri juga akan meresmikan program "IKM Go Digital".
Wali Kota juga mengatakan usia Kediri sudah cukup tua. Namun, pemerintah selalu membuat terobosan baru agar kota ini semakin berkembang.
"Kota Kediri ini kan kota tua, sudah berusia 1141 tahun per 27 Juli 2020. Sementara, di Kota Kediri anak-anak milennial atau kelahiran tahun 1981 ke atas itu mencapai 60 persen. Maka perayaan hari jadi juga harus relevan dengan kondisi demografi ini. Dengan digelar secara virtual, mereka masih bisa terlibat, minimal bisa menonton melalui channel YouTube Harmoni TV," ujar Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota.
Kegiatan manusuk sima, yang merupakan rangkaian acara hari jadi akan digelar di Situs Kuwak, Taman Tirtayasa, Kota Kediri pada Senin, 27 Juli 2020.
Ritual sakral tersebut digelar dengan protokol kesehatan dengan melibatkan peserta tidak lebih dari 40 orang dan digelar tanpa penonton. Masyarakat bisa menyaksikan siaran langsung via YouTube.
“Manusuk sima ini kan sudah tradisi tahunan, untuk menghormati leluhur para pendiri Kediri. Kami tidak bisa menghapusnya dari rangkaian hari jadi," kata Kepada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri Nur Muhyar.
Ia menambahkan nilao yang terkandung dalam kegiatan ritual manusuk sima sebagai pengingat.
"Bagaimanapun nilai-nilai yang terkandung dalam ritual manusuk sima ini menjadi pengingat atau tetenger bahwa ada masa ketika Kediri ditetapkan menjadi sebuah wilayah, yang berdiri dan tetap bertahan hingga sekarang, bahkan dari nama Kediri pun tetap kita pakai hingga saat ini," kata Nur Muhyar.
Nur Muhyar juga berharap kegiatan itu bisa berlangsung dengan lancar.
"Sebagai ketua panitia hari jadi, saya berharap rangkaian acara ini berjalan dengan lancar dan tidak mengurangi makna perayaan hari jadi itu sendiri. Ya sesekali kita peringati hari jadi dengan sederhana, mengingat situasi pandemi yang tidak memungkinkan kita gelar secara besar-besaran," ujar Nur Muhyar. (*)
Pemkot Kediri gelar rangkaian hari jadi secara virtual
Jumat, 24 Juli 2020 15:37 WIB
Meskipun digelar secara sederhana, tidak mengurangi makna perayaan hari jadi tahun ini