Kediri (ANTARA) - Seorang warga Kota Kediri, Jawa Timur, yang bergerak di bidang konveksi membuat alat pelindung diri (APD) yang fashionable, dengan warna dan model yang lebih menarik, membuat tenaga medis pemakainya lebih bersemangat merawat pasien di tengah pandemi COVID-19.
Ivan "Brexele", warga Jalan Rinjani, Kota Kediri, mengemukakan ide awal pembuatan APD yang fashionable ini karena dirinya ingin menjadikan APD yang digunakan tenaga medis lebih menarik dan fashionable.
"Ide awal sebenarnya saya punya pemikiran yang dibuat berbeda. Ini tidak lepas dari protokol APD, cuma beda dan lebih fashionable. Saya kan kebetulan bergerak di bidang fashion, makanya saya juga harus bisa mengembangkan," katanya saat ditemui di rumahnya, Kelurahan Campurejo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Kamis.
Pemilik usaha "Rumah Jahit Varish" ini menambahkan ingin membuat APD tanpa mengindahkan dari keselamatan kerja terutama bagi tenaga medis. Untuk bahan juga tetap dari bahan berkualitas, yang berbeda hanya pola dan motif saja.
"Kalau bahan kebetulan tidak ada kesulitan (mencari bahan) dicocokkan antara konsumen dan kami. Jadi, sifatnya custom by design. Sesuai selera," ujar dia.
Dirinya menegaskan, di model APD yang telah dibuatnya juga menggunakan sistem printing dan untuk printing masih kerja sama dengan pihak luar. Ia hanya membuat pola dan selanjutnya produksi sendiri.
Ia sudah membuat APD ini sejak awal 2020. Namun, APD yang dibuatnya model all size, over all dengan bekerjasama dengan konveksi lainnya.
Dan, kini ia lebih fokus membuat APD yang fashionable. Dalam satu bulan terakhir, sudah membuat kurang lebih 40 APD.
"Kebetulan order berjalan sampai sekarang. Dulu pertama kali dari dokter, kebetulan orang Kediri dan kerja di Malang. Jadi, inspirasi saya bertambah dengan ide dari beliau. Dokternya juga fashionable, jadi saya punya kesimpulan dengan APD ini bisa memberikan semangat ke tenaga medis yang lain," ujar dia.
Untuk harganya, Ivan mengatakan relatif terjangkau mulai dari Rp170 ribu hingga ke atas, sesuai dengan tingkat kesulitannya. Satu APD bisa diselesaikan dalam waktu empat hari. APD tersebut juga diklaimnya bisa digunakan berkali-kali, bahkan bisa tahan bubuk detergen maupun pemutih pakaian.
Ivan mengaku selama ini promosi usahanya memanfaatkan media sosial. Selain itu, juga dari mulut ke mulut, sehingga banyak tenaga medis yang tertarik. Bahkan, pelanggan yang memesan dari berbagai daerah termasuk dari Banjarmasin. Dengan harga yang relatif terjangkau itu, akan lebih bisa menghemat uang, karena bisa dicuci. (*)
Warga Kediri buat APD fashionable
Kamis, 9 Juli 2020 19:45 WIB
APD tersebut juga diklaimnya bisa digunakan berkali-kali