Surabaya (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi mengakui pihaknya mendapat laporan bahwa pengawas sekolah asal Mojokerto yang juga peserta pelantikan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Rabu (20/5) lalu, dipastikan meninggal dunia akibat positif COVID-19.
Wahid dikonfirmasi di Surabaya, Jumat menceritakan mulanya pengawas sekolah asal Mojokerto dengan KTP Jombang ini mengikuti pelantikan pada 20 Mei dan dikabarkan masuk rumah sakit tiga hari setelahnya.
"Awalnya didiagnosis mag kronis karena dia mengeluh sakit perut. Tapi ternyata ada flek di bagian paru-paru dan dilakukanlah tes swab. Hasil swab menyatakan positif COVID-19 pada 3 Juni, kemarin," kata Wahid.
Mengetahui adanya laporan ini, pihaknya sebenarnya sudah bergerak cepat melacak atau tracing seluruh peserta pelantikan.
Dari total 240 peserta, 90 persen di antaranya diklaim sudah menjalani tes cepat yang hasilnya nonreaktif.
"Yang 10 persen belum keluar hasilnya. Namun secepatnya akan selesai hasil rapid test tersebut," katanya.
Terkait kabar tidak adanya protokol kesehatan ketika pelantikan berlangsung dibantah oleh Wahid. Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim ini memastikan pelantikan menggunakan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Peserta masuk ruangan disemprot disinfektan, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta memakai hand sanitizer, wajib masker dan physical distancing.
"Setelah usai pelantikan petugas dari BKD lewat pengeras suara agar segera meninggalkan ruang pelantikan. Tetapi ada beberapa yang meluapkan kegembiraannya dengan menyempatkan foto-foto," ujarnya. (*)