Kediri (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan jumlah warganya yang positif COVID-19 kini bertambah empat orang, yang semuanya berasal dari klaster atau penularan Pabrik Rokok Simustika di Tulungagung, sehingga kini totalnya 23 orang pasien.
"Ada empat positif di Kota Kediri, yaitu dari Ngrongo, Pojok, Betet, dan Jalan Raya Jegles, Blabak. Klaster ini dari Pabrik Rokok Simustika di Tulungagung, per tanggal 14 Mei," kata Wali Kota Kediri dalam keterangannya di Kediri, Kamis.
Baca juga: Hasil swab nyatakan sembilan buruh linting rokok asal Kota Kediri positif corona
Ia mengatakan, hasil swab kini lebih cepat keluar, karena RSUD Gambiran Kota Kediri sudah mempunyai mesin yang mampu melakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi virus corona atau COVID-19 dalam waktu 45 menit.
"Hari ini Rumah Sakit Gambiran bisa tes swab sendiri, dengan mesin TCM (tes cepat molekuler) sehingga menghasilkan hasil lebih cepat," kata dia.
Baca juga: RSUD Gambiran Kediri kini mampu lakukan tes PCR COVID-19
Untuk saat ini, pasien baru dari klaster Pabrik Rokok Simustika di Tulungagung tersebut masih menjalani isolasi diri di rumah masing-masing karena termasuk orang tanpa gejala (OTG). Pemkot juga tetap mengingatkan agar warga rajin melakukan cuci tangan dan selalu mengenakan masker ketika keluar rumah.
"Pasien tersebut dirawat di rumah masing-masing, karena termasuk orang tanpa gejala. Saya ingatkan masyarakat Kota Kediri untuk menggunakan masker, disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata dia.
Baca juga: RSUD Gambiran Kediri gunakan peralatan mekanis untuk pemeriksaan PCR
Selain itu, Wali Kota juga mengingatkan agar warga tidak berkumpul di kafe, warung. Dirinya melihat di jejaring sosial media, banyak warga yang sudah bersepeda berkumpul.
Namun, di masa pandemi corona seperti sekarang ini, diharuskan untuk mengurangi berkumpul, sehingga warga diharapkan bisa menahan untuk berkumpul dengan teman-teman.
"Kita harus lebih hati-hati. Tetap di rumah saja karena berisiko penularan COVID-19. Kalau tidak terlalu penting jangan keluar," Mas Abu, sapaan akrabnya.
Empat lagi kasus COVID-19 di Kota Kediri dari klaster pabrik rokok
Kamis, 14 Mei 2020 20:02 WIB