Surabaya (ANTARA) - Puluhan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya mengajak masyarakat di kota setempat untuk mengantisipasi wabah virus corona dengan melakukan tindakan preventif.
"Kami mengedukasi dan mengajak masyarakat melakukan tindakan preventjf serta tidak panik dan selalu waspada terutama bila mengalami tanda atau gejala yang timbul akibat virus corona," kata Gubernur Badan Eksektif Mahasiswa FK Ubaya Noza Narawangsa Moyananda di acara "Car Free Day" Surabaya, Minggu.
Noza menjelaskan, gejala klinis yang diperlihatkan mirip dengan gejala flu biasa, misalnya demam, batuk dan pilek, sakit tenggorokan, merasa letih dan lesu, serta adanya gangguan pernapasan.
Namun, jika pada kondisi atau keadaan yang berat maka penderita akan mengalami gejala pneumonia seperti badan menggigil, sesak napas, nyeri dada, atau gejala berat lainnya.
"Kami membagikan leaflet dan memberikan edukasi ke warga secara langsung berupa informasi mengenai virus corona, tanda dan gejala yang timbul, cara penyebaran virus dan pencegahan, serta saran untuk masyarakat agar tetap menjaga daya tahan tubuh," ujarnya.
"Jika masyarakat menemui adanya tanda atau gejala yang timbul akibat virus corona sebaiknya segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat," tuturnya, menambahkan.
Dia menambahkan, kegiatan sosialisasi yang dilakukan merupakan salah satu cara melatih mahasiswa FK Ubaya agar memiliki kemampuan komunikasi yang baik kepada masyarakat dalam memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan.
Sementara itu Wakil Dekan I FK Ubaya, dr Risma Ikawaty, Ph.D mengatakan tindakan yang dilakukan adalah ketika batuk atau bersin yang benar dengan menutup mulut, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, mengonsumsi daging yang matang, serta pola hidup sehat agar sistem imunitas tetap baik.
Virus corona, kata dia, awalnya didapati pada burung dan hewan mamalia saja. Namun, karena adanya mutasi atau perubahan struktur genetik, maka virus ini mampu melakukan transfer antar spesies yaitu dari hewan ke manusia sehingga menyebabkan penyakit (zoonotic diseases).
Lebih lanjut, virus ini juga dapat menyebar antarmanusia melalui udara. Penyebaran virus 2019-nCoV terjadi melalui terhirupnya partikel virus dalam droplet dari orang yang sebelumnya telah terinfeksi.
Sehingga pada saat batuk ataupun bersin, partikel virus akan menempel dan masuk ke dalam sel-sel epitel saluran pernapasan manusia.
"Sebetulnya bukan virus itu saja yang menyebabkan timbulnya penyakit, namun kita perlu memperhatikan daya tahan tubuh atau imunitas agar tetap baik sehingga tidak rentan oleh virus maupun penyakit," ujar dosen pengampu mata kuliah Mikrobiologi dan Teknologi Kedokteran ini.
Risma berharap dengan sosialisasi yang dilakukan mahasiswanya, masyarakat menjadi memahami dan bertambah wawasannya mengenai virus corona serta mengetahui tindakan preventif yang paling mudah dilakukan untuk diri sendiri maupun keluarga.
"Masyarakat jangan panik dan dianjurkan untuk menghindari dahulu berpergian ke daerah yang terjangkit atau kontak langsung dengan penderita yang terduga terinfeksi," ujarnya. (*)
Mahasiswa Ubaya ajak masyarakat antisipasi virus corona
Minggu, 2 Februari 2020 16:49 WIB
Memberikan edukasi ke warga secara langsung berupa informasi mengenai virus corona, tanda dan gejala yang timbul, cara penyebaran virus dan pencegahan