Surabaya (ANTARA) - DPRD Kota Surabaya mendorong dan memotivasi Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya, Jawa Timur, menginventarisasi seluruh asetnya agar bisa dimaksimalkan untuk mendongkrak pendapatan asli daerah.
"Kita lakukan dengan cara persuasif agar mereka semangat menginventarisasi seluruh asetnya, jangan dimarahi terus," kata Ketua Komisi B DPRD Surabaya , Lutfiyah, di Surabaya, Rabu.
Desakan Komisi B tersebut dilakukan setelah Bagian Perekonomian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menemukan sejumlah aset milik RPH yang saat ini tidak beroperasional seperti halnya perusahaan Abah Tohir di Tandes dan Koperasi Inkut di Rungkut.
Hal sama juga dikatakan Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno. Ia berterima kasih kepada Bagian Perekonomian Kota Surabaya yang sudah menemukan sejumlah aset milik RPH itu.
"Pihak RPH harus mencatat semua aset tersebut agar bisa bermanfaat. Harus menarik ulang semua aset dan secara hukum harus di selesaikan," ujarnya.
Kepala Bagian Ekonomi Pemkot Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menjelaskan bahwa dua aset RPH itu bukan ditemukan, melainkan selama ini disewa-sewakan.
Mendapati hal itu, lanjut dia, pihaknya kemudian menginventarisir yang disewakan mana lagi dan kapan habisnya. Ternyata ada aset di Jalan Sawah dekat Pergirian itu ternyata tidak jelas, padahal itu milik RPH.
"Ternyata HGB (Hak Guna Bangunan)-nya mati dan sudah bertahun tahun. Saya khawatir diambil alih orang lain kan repot. Saya dapat informasi kalau itu sudah disertifikatkan dan informasinya seperti itu," kata Hebi.
Agus menambahkan untuk perusahan Abah Tohir yang di Tandes, Pemkot Surabaya mempunyai penyertaan modal sebesar 30 persen, kemudian di Inkut Koperasi Rungkut 50 persen dan 20 persen di Darmajaya.
"Sekarang itu tidak jalan semua, kalau tidak jalan terus asetnya gimana. Itu masih kita kordinasikan dengan dinas tanah kelanjutannya gimana," katanya.
Legislator dorong inventarisasi aset milik RPH Surabaya
Rabu, 4 Desember 2019 9:00 WIB
Kita lakukan dengan cara persuasif agar mereka semangat menginventarisasi seluruh asetnya, jangan dimarahi terus