Malang (ANTARA) - Perum Bulog Subdivre Malang berencana menggandeng mitra penyalur Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk mendorong program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH).
Kepala Bulog Subdivre Malang Anita Andreani mengatakan bahwa pihaknya tengah berupaya untuk membuka peluang kerja sama dengan para penyalur KPSH agar stok beras yang dimiliki Perum Bulog bisa tersalurkan kepada masyarakat.
"Salah satu saluran untuk menyalurkan beras yang ada di kami melalui KPSH. Dengan adanya mitra diharapkan penyalur bantuan pangan non tunai bisa mengambil pasokan dari Bulog," kata Anita, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.
Menurut Anita, dengan adanya pihak penyalur bantuan pangan non tunai tersebut diharapkan mampu menyalurkan sok beras Bulog yang saat ini tercatat cukup banyak. Jika beras tersebut disimpan terlalu lama, akan menyebabkan penurunan kualitas.
Proses penyaluran bantuan pangan non tunai saat ini melalui bank penyalur yang ditunjuk pemerintah, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bisa menbeli pasokan bahan pangan pada e-warong.
"Stok yang ada di kami merupakan barang pemerintah, semakin lama disimpan, artinya kerugian pemerintah semakin banyak," kata Anita.
Anita menambahkan, saat ini, total stok beras yang dimiliki Perum Bulog Malang tercatat sebanyak 32.488 ton. Dengan total stok tersebut, kebutuhan beras khususnya di wilayah Malang Raya akan tercukupi hingga April 2020.
Selain beras, Bulog Malang juga memiliki beberapa stok kebutuhan pangan lain yang diperkirakan cukup hingga tahun 2020, seperti gula sebanyak 17 ton, minyak goreng sebanyak 1.076 liter, dan tepung terigu sebanyak 660 kilogram.
Sepanjang 2019, Bulog Malang menargetkan serapan gabah atau beras sebanyak 21.073 ton, atau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan 2018, yang sebesar 42.900 ton.
Sementara itu realisasi serapan, hingga saat ini tercatat kurang lebih 10 ribu ton, yang cenderung mengalami penurunan dikarenakan musim kemarau panjang dan produksi dari daerah produsen beras cenderung menurun.
Bulog Malang dorong penyaluran beras melalui program KPSH
Rabu, 30 Oktober 2019 19:31 WIB