Surabaya (ANTARA) - Organisasi nirlaba yang fokus pada kerja kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Senin (14/10), mengirimkan bantuan logistik sebanyak enam truk daerah terdampak parah gempa di Maluku guna meringankan pemenuhan kebutuhan sehari-hari para pengungsi.
Direktur Program ACT, Wahyu Novyan, dalam keterangan resminya yang diterima ANTARA di Surabaya mengatakan, pemberian bantuan logistik ini tidak terlepas dari tingginya kebutuhan para pengungsi di masa tanggap darurat.
Menurut dia, bantuan logistik tersebut diberangkatkan menuju tiga titik terparah terdampak gempa yakni Kabupaten Seram bagian barat dan Desa Liang dan Pulau Haruku di Kapubaten Maluku Tengah.
Bantuan logistik yang diberikan untuk para pengungsi itu di antaranya berupa beras, minyak goreng, air mineral, susu, roti, selimut, popok bayi, dan lainnya.
Dari titik tersebut, bantuan didistribusikan kepada warga yang mengungsi di sejumlah tempat pengungsian, salah satunya pengungsi di Desa Liang di Kabupaten Maluku Tengah. Desa tersebut menampung sekitar 17.000 pengungsi yang mendirikan tenda-tenda pengungsian di perbukitan.
“Posko-posko kemanusiaan ACT menjadi titik utama pendistribusian bantuan. Khusus bantuan bahan pangan, selain diberikan langsung untuk para pengungsi, bantuan tersebut juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur umum ACT yang menyediakan makanan siap santap pengungsi setiap harinya,” kata Wahyu.
Hingga kini, terdapat enam posko kemanusiaan ACT yang tersebar di Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah. Mereka di antaranya satu posko induk di Desa Nania, tiga posko wilayah di Suli, Pulau Haruku, dan Seram Bagian Barat serta satu posko logistik di Desa Liang dan Seram Bagian Barat. Sementara itu, ada lima dapur umum yang juga tersebar di Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah.
Selain menopang kebutuhan pangan pengungsi, ACT juga memberikan layanan kesehatan gratis yang beroperasi setiap harinya. Layanan kesehatan gratis ini menjangkau pengungsi-pengungsi di sejumlah wilayah terdampak.
“Tidak hanya itu, kami juga berikhtiar memenuhi kebutuhan sandang para pengungsi. Insyaallah, kami akan menyediakan Integrated Community Shelter (ICS) untuk mereka. Seperti yang kita ketahui, saat ini para pengungsi masih menempati tenda terpal yang rentan, apalagi jika hujan deras mengguyur. Sementara mereka masih trauma untuk kembali ke rumah mereka yang rata-rata sudah tidak bisa ditinggali karena rusak sedang dan berat. Mohon doanya agar iktiar ini berjalan lancer,” kata Wahyu.
Ia menambahkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga Sabtu (12/10) terjadi 1.424 gempa susulan mengguncang Provinsi Maluku dan sebanyak 168 gempa dirasakan. Bencana ini menyebabkan 43 jiwa meninggal dunia, 1.578 jiwa luka-luka, dan 170.900 jiwa mengungsi. Warga yang mengungsi masih enggan kembali ke rumah mereka karena khawatir gempa masih mengguncang dengan kekuatan yang lebih besar. (*)
ACT kirimkan bantuan logistik ke daerah terdampak parah gempa di Maluku
Senin, 14 Oktober 2019 18:51 WIB