Banyuwangi (ANTARA) - Kodam V Brawijaya bersama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sepakati revitalisasi bangunan bersejarah Kantor Dagang Inggris yang berdiri sejak awal abad XVII di Banyuwangi menjadi wisata Sejarah.
Dalam siaran pers diterima ANTARA di Banyuwangi, Selasa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Wisnoe Prasetja Boedi dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk merevitalisasi aset milik TNI AD yang di Banyuwangi untuk dikemas menjadi wisata Sejarah.
Pangdam Wisnoe mengapresiasi terhadap proses yang telah berjalan itu.
"Syukur, akhirnya akhirnya MoU ini terlaksana hari ini. Dengan MoU ini payung hukum untuk kerja sama revitalisasi Inggrisan telah ada," kata Mayjen Wisnoe usai penandantanganan MoU di Markas Kodam V/Brawijaya Surabaya, Selasa.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengaku sangat bersyukur dengan proses kerja sama ini.
"Alhamdulillah, pemkab bersama TNI AD telah sama-sama bersepakat untuk mengembangkan peninggalan bersejarah di Banyuwangi. Terima kasih kepada pihak TNI AD yang telah mendukung rencana pengembangan ini untuk mendukung sektor pariwisata di Banyuwangi," ujar Anas.
Dalam pengelolaan bersama ini, katanya, aset Inggrisan tetap milik TNI AD. Pekerjaan rehabilitasi akan dilakukan oleh pemkab dengan mengembalikan bentuk asal Inggrisan.
Menurut Anas, bangunan Inggrisan perlu direhabilitasi karena memiliki nilai sejarah yang tinggi. Banyak nilai historis yang bisa digali dari bangunan ini dan pastinya akan sangat menarik untuk tahu sejarah di balik bangunan tersebut.
"Saat ini mulai banyak orang yang tertarik dengan wisata sejarah. Mengetahui sejarah zaman dahulu ini bagi sebagian orang menjadi daya tarik wisata tersendiri, seperti di Eropa. Inggrisan nantinya bisa dikembangkan jadi wisata sejarah," tutur Anas.
Untuk rehabilitasi Inggrisan itu, menurut ia, pihaknya akan menggandeng arsitek kondang Yori Antar yang dikenal sebagai arsitek yang kerap memasukkan unsur budaya di dalam setiap karyanya.
"Kami tahu sekali rekam jejak Pak Yori Antar yang dikenal sebagai pendekar arsitektur nusantara, untuk itu kami melibatkan beliau. Kami telah melakukan riset untuk mengetahui bagaimana dan fungsi Inggrisan zaman dahulu," kata Anas.
Inggrisan nantinya akan dijadikan kawasan wisata heritage dan bangunan utama Inggrisan akan difungsikan menjadi hotel yang dilengkapi dengan lansekap khas gaya Belanda zaman dahulu.
"Yang jelas konsepnya tidak akan mengubah bangunan lama. Bangunan kuno bakal dipertahankan bila ada yang rusak akan dipugar menyesuaikan bentuk aslinya. Istilahnya kami melakukan tambal sulam," paparnya.
Anas menambahkan, bangunan bersejarah Inggrisan itu rencananya akan dijadikan hotel bergaya khas Belanda.
"Rencananya akan kami jadikan hotel yang bergaya khas Belanda. Misalnya, dulu ada sumur atau kolam akan coba kami bangun menyesuaikan bangunannya dahulu," katanya.
Bangunan aset bersejarah milik TNI AD yang akan direvitalisasi ini berada di kawasan Taman Blambangan Banyuwangi.
Bangunan yang diperkirakan didirikan sekitar awal abad XVII ini, dulunya merupakan Kantor Dagang Inggris yang didirikan oleh British East India Company (BEIC). Bangunan itu dikenal dengan nama Inggrisan dan kini telah menjadi bangunan cagar budaya Banyuwangi. (*)
Kantor Dagang Inggris Banyuwangi akan jadi wisata Sejarah
Selasa, 6 Agustus 2019 22:21 WIB
Syukur, akhirnya akhirnya MoU ini terlaksana hari ini. Dengan MoU ini payung hukum untuk kerja sama revitalisasi Inggrisan telah ada