Banyuwangi (ANTARA) - Selama musim arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, ombak di lintasan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Banyuwangi ke Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, mencapai hingga dua meter.
"Memasuki musim angin timur, ombak satu meter hingga dua meter yang disertai angin yang bertiup cukup kencang," kata Mualim II Kapal Motor Penumpang Yunicee, Rizal Hairul, ketika ditemui di anjungan kapal feri saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Sabtu.
Ia menceritakan selama arus mudik di lintasan Selat Bali itu banyak cerita tentang penumpang (pemudik) kapal yang mengalami pusing dan khawatir, karena ombak yang cukup besar dan disertai angin bertiup kencang.
Kendati demikian, lanjut dia, ombak satu meter hingga dua meter yang terjadi sekitar pertengahan Mei, diperkirakan akan terus terjadi hingga Agustus.
"Besarnya ombak disertai angin di Selat Bali, selama ini biasa terjadi setiap tahun, ketika memasuki musim kemarau (angin timur)," ujarnya.
Dalam pantauan, meskipun cuaca kurang mendukung dan ombak bisa mencapai dua meter dan disertai angin, para penumpang KMP Yunicee rute Ketapang-Gilimanuk pada Sabtu (1/6) sekitar pukul 15.00 WIB, tampak terlihat tenang.
Arus mudik Lebaran 2019 di Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk, pada H-4 Lebaran didominasi kendaraan roda empat, sedangkan dari Gilimanuk ke Ketapang di dominasi kendaraan roda dua.
Ombak di lintasan Ketapang-Gilimanuk capai dua meter
Minggu, 2 Juni 2019 0:31 WIB
Memasuki musim angin timur, ombak satu meter hingga dua meter yang disertai angin yang bertiup cukup kencang