Sidoarjo (ANTARA) - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII Surabaya menjamin akan menghentikan perbaikan jalan rusak pada H-10 supaya tidak mengganggu perjalanan para pemudik yang menggunakan jalur darat di wilayah Jawa Timur.
Kepala BBPJN Wilayah III Surabaya Ketut Darmawahana saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Rabu, mengatakan, saat ini sudah 95 persen proses perbaikan jalan tersebut dilakukan.
"Dan sisanya akan diselesaikan dalam beberapa hari ke depan. Intinya pada H-10 atau tanggal 26 Mei seluruh pengerjaan perbaikan jalan harus dihentikan," katanya di Sidoarjo.
Ia mengemukakan BBPJN terus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dan juga Polda Jatim terkait kesiapan infrastruktur yang akan digunakan mudik lebaran.
"Termasuk juga kesiapan jalan tol yang saat ini sebagian proses penyelesaian," katanya.
Menurutnya, sejak H-30 dari Kementerian PU sudah menurunkan tim monitoring jalur Lebaran yang akan digunakan untuk mudik Lebaran.
"Salah satu targetnya adalah tidak ada lagi jalan yang berlubang, tempat tertentu marka sudah kuning, bagaimana bahu rumput rapi," katanya.
Ia menjelaskan, sejak H -10 sampai dengan H + 10 juga tidak ada lagi produksi bahan aspal.
"Sehingga jika ada kerusakan jalan yang sifatnya kecil, akan ada aspal dalam kemasan kantong yang disiapkan di beberapa titik lokasi," katanya.
Pihaknya juga menyiagakan sebagai 25 pos komando yang akan disiagakan di lokasi-lokasi strategis, termasuk di daerah yang rawan longsor.
"Saat ini jalan nasional di Jatim sepanjang 2.361 kilometer dan semuanya siap untuk digunakan sebagai sarana infrastruktur mudik lebaran," katanya.
Perbaikan jalan rusak di Jatim dihentikan H-10 Lebaran
Rabu, 22 Mei 2019 19:19 WIB