Situbondo (ANTARA) - Petani tebu di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, kecewa terhadap Pabrik Gula Asembagus yang belum bisa beroperasi maksimal meskipun telah direvitalisasi dengan menghabiskan anggaran ratusan miliaran, bahkan saat percobaan giling pada Minggu (19/5) mesin pabrik gula itu mati seketika.
"Saya pribadi sebenarnya belum berani menebang tebu saya untuk digiling, karena secara logika saya yakin mesin giling yang baru ini awalnya pasti tidak lancar. Mewakili petani, hal ini sangat merugikan petani tebu ketika mesin giling PG Asembagus saat ini kembali macet setelah dilakukan percobaan Minggu kemarin," ujar H Ali Akbar, salah seorang petani di Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Senin.
Ia menilai pelaksanaan giling oleh PG Asembagus pada Minggu (19/5) seolah-olah dipaksakan oleh pihak pabrik gula, karena ada kekhawatiran tebu petani dijual ke pabrik gula lainnya.
Menurut ia, sebagian besar petani tebu di Kecamatan Asembagus dan Kecamatan Banyuputih mendapat perintah dari PG Asembagus agar tebu petani ditebang.
Namun, setelah ditebang dan truk pengangkut tebu bertumpuk di lapangan milik PG Asembagus, pelaksanaan uji coba di pabrik gula itu mesin macet.
"Adanya kemacetan mesin PG Asembagus tersebut merugikan petani, karena tebu yang sudah ditebang pada 16 hingga 20 Mei 2019 tidak dapat digiling, akan menyusut hingga tiga kuintal setiap truk," paparnya.
Sementara itu, General Manajer PG Asmebagus Danang Krisworo saat dihubungi melalui telepon selulernya enggan memberikan penjelasan mengenai mesin PG Asembagus yang mati saat dilakukan percobaan giling.
Revitalisasi pabrik gula untuk penambahan kapasitas produksi (giling) tebu yang dimulai dilakukan sejak akhir 2016 hingga 2018.
Setelah revitalisasi, kapasitas produksi pabrik gula di Kecamatan Asembagus itu akan bertambah menjadi 60 ribu kuintal per hari, dari sebelumnya hanya 30 ribu kuintal per hari.
Beberapa peralatan pabrik gula yang akan diganti, di antaranya ketel (mesin uap), penambahan kapasitas mesin gilingan, dan proses produksi gula atau tempat penampungan gula.
Sedangkan anggaran revitalisasi di PG Asembagus sekitar Rp250 miliar dari APBN 2016 atau dana PMN (Penyertaan Modal Negara). Selain tujuannya meningkatkan kapasitas produksi per hari bertambah, juga untuk peningkatan ikumsa atau kualitas gula lebih bagus.
Usai direvitalisasi, PG Asembagus Situbondo belum bisa maksimal
Senin, 20 Mei 2019 19:25 WIB
Adanya kemacetan mesin PG Asembagus tersebut merugikan petani