Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk memberikan pelatihan pegolahan kopi kepada sekitar 150 santri guna melahirkan kewirausahaan di kalangan santri.
"Kami bersama BRI menyiapkan program berkelanjutan, bukan hanya pelatihan akan te tapi juga fasilitasi alat dan modal kerja," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ddi Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.
Untuk hulunya, lanjut dia, bagaimana santri bisa memahami soal perkebunan kopi, dan oleh karenanya dalam kegiatan ini pemerintah daerah setempat juga libatkan PT Perkebunan Nusantara XII yang dikenal sebagai eksportir kopi Banyuwangi ke Eropa.
Menurut ia, santri selama ini dikenal memiliki mental tangguh dan keilmuan tinggi, dan hanya tinggal disentuh sedikit dengan visi kewirausahaan, mereka bakal menjadi entreprenur muslim penggerak ekonomi umat.
"Kita rintis itu bersama BUMN, dengan beragam program berkelanjutan sampai peringatan Hari Santri pada Oktober 2019. Ini juga bagian dari upaya Banyuwangi menerjemahkan visi Presiden Jokowi untuk pemberdayaan ekonomi umat," ujar Anas.
Rendy Anugrah Mahesa, salah seorang barista nasional peraih Juara Roasting Throwdown 2018 mengatakan, santri harus melihat kopi ini sebagai peluang bisnis yang besar.
"Dulu saya sempat ditentang orang tua, tapi saya justru melihat bisnis kopi ini bakal berkembang, ditunjang 'passion' yang kuat, saya keluar dari pekerjaan saya untuk menekuni bisnis kopi sejak 2013," kata Rendy, yang juga pemilik Shoot me in the Head (SMITH) di Jakarta.
Ia mendukung para santri untuk menekuni bisnis kopi, apalagi Banyuwangi yang merupakan salah satu penghasil kopi di Indonesia, sehingga akan memudahkan para santri untuk mendapat biji kopi yang terbaik.
"Sangat mengapresiasi Banyuwangi yang berani mengajak santrinya untuk belajar bisnis kopi, ini perlu didukung apalagi ngopi ini kan kultur yang positif," tuturnya.
Di kegiatan ini, Rendy juga memberikan pengetahuan seputar kopi dan prospek bisnisnya kepada santri dan mereka juga diajarkan praktek manual pembuatan kopi.
"Tingkat konsumsi kopi di Indonesia sekitar 1 kg per orang per tahun, padahal jumlah penduduknya 254 juta jiwa. Ini artinya, prospek bisnisnya luar biasa, jadi jangan takut untuk memulai bisnis ini," katanya.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Wilayah BRI Kanwil Malang, Heru Jatmiko mengemukakan membuka kelas untuk santri ini menumbuhkan jiwa entrepreneurship di lingkungan pondok pesantren.
"Kami tidak berhenti di sini, kami juga telah menggandeng barista dan pelaku bisnis kopi di Banyuwangi, bersama-sama kita lahirkan santri dan anak muda pengusaha kopi sukses," kata Heru.
Sebanyak 150 santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Banyuwangi mengikuti kelas pengolahan kopi di Banyuwangi, dan seorang barista papan atas, Rendy Anugrah Mahesa didatangkan untuk membangun visi kewirausahaan kopi ke kalangan santri. (*)
BRI kolaborasi dengan Pemkab Banyuwangi berikan pelatihan pengolahan kopi kepada santri
Sabtu, 30 Maret 2019 20:24 WIB
Tingkat konsumsi kopi di Indonesia sekitar 1 kg per orang per tahun, padahal jumlah penduduknya 254 juta jiwa. Ini artinya, prospek bisnisnya luar biasa, jadi jangan takut untuk memulai bisnis ini