Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mencatat sejumlah lokasi di daerah setempat berupa jalan dan tebing sungai mengalami longsor yang mengancam permukiman warga dan prasarana jalan, akibat pengaruh hujan.
"Tanah longsor yang terjadi masuk jenis longsoran rotasi, bukan pengaruh adanya sesar aktif di daerah kami," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia di Bojonegoro, Selasa.
Dari hasil survei BPBD di tiga lokasi longsor, lanjut Nadif, semuanya akibat gerusan air yang terjadi selama musim hujan.
BPBD Bojonegoro sudah melakukan survei tanah longsor sepanjang 26,6 meter selebar 7 meter dengan tinggi 3,5 meter di Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem.
Dari kejadian longsor di wilayah itu, tembok penahan tanah/tebing dan taman ambrol, serta sebagian jembatan rusak. Selain itu, di Desa Kedungadem juga terjadi tanah longsor sepanjang 33,9 meter, selebar 3,7 meter setinggi 2 meter.
"Di wilayah setempat kalau curah hujan tinggi berpotensi terjadi longsor lanjutan yang mengancam jalan poros kecamatan dan sejumlah permukiman warga," katanya.
Data lainnya, tanah longsor sepanjang 9,5 meter dengan lebar 8,9 meter dan setinggi 2,6 meter terjadi di Desa Ngambon, Kecamatan Ngambon.
Longsor di wilayah setempat mengakibatkan tembok penahan tanah, saluran air dan satu unit gapura selamat datang mengalami kerusakan.
"Jalan poros kecamatan juga terancam tergerus longsoran," ucapnya.
Mengenai penanganan longsor di tiga lokasi itu, Nadif mengatakan dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Penataan Ruang.
"Sekarang masih dalam proses untuk ditangani," katanya.
Ia menambahkan, BPBD juga menerima laporan longsor tebing Sungai Gandong di Desa Mulyorejo, Kecamatan Tambakrejo, sepanjang puluhan meter yang mengancam permukiman kawasan Ponpes Asror Robbany.
Penanganan longsor tebing Sungai Gandong akan dilakukan secara darurat, sebab kalau terjadi longsor susulan bisa mengancam bangunan di ponpes setempat.
"BPBD sudah mengirimkan bronjong dan batu kali untuk penanganan darurat tebing longsor Sungai Gandong sepanjang 20 meter," ucap Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Yudi Hendro.
Yang jelas, masih menurut Nadif, BPBD mewaspadai terjadinya longsor tanah yang bisa mengancam jalan poroskecamatan, tebing sungai, juga tanah yang lainnya selama musim hujan.
"Kami juga mengimbau masyarakat waspada, sebab selama musim hujan rawan terjadi tanah longsor," ucapnya. (*)
Sejumlah Lokasi di Bojonegoro Longsor Akibat Hujan
Selasa, 12 Februari 2019 15:04 WIB
Tanah longsor yang terjadi masuk jenis longsoran rotasi, bukan pengaruh adanya sesar aktif di daerah kami