Malang (Antaranews Jatim) - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) tengah menyiapkan langkah antisipasi terkait dengan adanya peningkatan jumlah pengunjung di kawasan Gunung Bromo, pada saat musim libur panjang pada akhir Desember 2018.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) John Kenedie kepada Antara mengatakan bahwa beberapa langkah yang disiapkan oleh pihaknya antara lain adalah kesiapan petugas di empat pintu masuk menuju wisata Gunung Bromo, dan satu pintu masuk menuju pendakian Gunung Semeru.
"Kami mengantisipasi beberapa hal, terutama kesiapan petugas pada empat pintu masuk, baik yang menuju wisata Bromo dan pendaian Gunung Semeru," kata John, Senin.
John menambahkan, selain mengantisipasi pada pintu masuk ke kawasan TNBTS, pihaknya juga berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait, khususnya dari unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan seperti Polsek, Koramil, Kecamatan, dan paguyuban desa.
Langkah tersebut dalam upaya untuk bersinergi dalam hal keamanan, kenyamanan, dan ketertiban dari para wisatawan yang akan menghabiskan waktu libur akhir tahun di kawasan Taman Nasional Bromo dan Semeru. Selain itu, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, pihaknya juga menyiagakan pihak terkait.
"Kami memberdayakan, menyiagakan SAR, relawan, dan mitra TNBTS untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti laka pengunjung Bromo dan penanjakan." ujar John.
Sementara terkait permasalahan sampah akibat dari membludaknya jumlah wisatawan, pihak BB-TNBTS juga menyiapkan personil serta tim sapu bersih sampah yang terdiri dari unsur TNBTS, mitra pelaku wisata, forum sahabat gunung, Bromo Lovers, dan mitra peduli TNBTS lainnya.
Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru masih menjadi destinasi favorit khususnya di Jawa Timur bagi wisatawan dalam negeri dan mancanegara. Pada musim libur akhir tahun, biasanya para wisatawan akan menyempatkan diri untuk berkunjung dan menikmati pesona Gunung Bromo.
TNBTS beberapa waktu lalu juga meresmikan Desa Wisata Edelweiss di Desa Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, dan Desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo. Diharapkan, para wisatawan tidak hanya berkunjung di kawasan Bromo saja, melainkan juga di wilayah desa penyangga, guna mengurangi kepadatan di penanjakan Bromo.
Untuk pendakian Gunung Semeru, pihak Balai Besar TNBTS menetapkan jumlah pendaki sebanyak 600 orang per hari, dan hanya melalui pintu masuk Ranu Pani. Sejak Oktober 2017, TNBTS telah mengubah seluruh tata cara pengajuan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi), dari sistem manual menjadi sistem online.
"Tidak ada layanan tiket manual. Kuota per hari 600 pendaki, dengan jam layanan kunjungan pendakian mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB," tutup John.(*)
Balai Besar TNBTS Antisipasi Lonjakan Wisatawan Libur Akhir Tahun
Senin, 17 Desember 2018 17:33 WIB