Jember (Antaranews Jatim) - Wakil Rektor III Bidang Perencanaan, Sistem Informasi, dan Hubungan Masyarakat Universitas Jember (Unej) Prof M. Sulthon mengatakan pihaknya siap membantu pengembangan pendidikan umum di pondok pesantren.
"Kami berkomitmen turut membantu dunia pesantren untuk mengembangkan pendidikan umum di lembaga pendidikan yang diasuh oleh pesantren," kata M. Sulthon saat menerima kunjungan Rektor Insitut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blok Agung Banyuwangi Ahmad Munib Syafa’at di Unej, Rabu.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan di Indonesia, lanjut dia, pesantren telah membuktikan diri turut aktif berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa dengan kemampuan swadaya yang dimiliki.
"Oleh karena itu, inisiatif pondok pesantren mengembangkan sisi pendidikan umum patut diapresiasi dan akan dibantu oleh Unej sebagai institusi pendidikan tinggi milik negara yang juga mengemban amanah mencerdaskan anak bangsa," tuturnya.
Ia mengatakan dukungan Unej kepada pesantren dalam mengembangkan pendidikan umum didukung oleh pengalaman, dan potensi sumber daya manusia yang dimiliki karena terbukti dengan raihan akreditasi A yang sudah dicapai oleh Kampus Tegalboto Unej.
"Unej berada di wilayah Besuki Raya yang memiliki banyak pondok pesantren, sehingga sudah sewajarnya jika kami turut membantu pondok pesantren yang memiliki lembaga pendidikan tinggi," ucap guru besar pendidikan di FKIP Unej itu.
Bahkan dalam waktu dekat, rencananya Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo di Situbondo juga akan datang ke kampus Tegalboto Unej karena berminat melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi negeri di Kabupaten Jember itu.
Prof M. Sulthon menawarkan aplikasi Sistem Informasi Terpadu (Sister) yang dibangun oleh Universitas Jember kepada IAIDA dan kerja sama di bidang lainnya karena Sister yang dibangun tersebut sudah diaplikasikan oleh delapan perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.
Terkait rencana pembukaan program studi eksakta di IAIDA, Sulthon menyarankan agar program studi yang akan dibuka berbasis pada potensi di Kabupaten Banyuwangi dan kebutuhan masyarakat sekitar.
"Menurut saya program studi di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan dapat dipertimbangkan untuk dibuka mengingat potensinya besar di Banyuwangi, serta program studi di bidang kesehatan yang lulusannya selalu dibutuhkan oleh masyarakat," katanya.
Sementara itu, Rektor IAIDA Ahmad Munib Syafa’at mengatakan kedatangannya bersama jajaran pimpinan IAIDA lainnya dalam rangka belajar pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi sekaligus menjalin kerjasama.
"Kebetulan IAIDA yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Darussalam Blok Agung Banyuwangi bermaksud mengembangkan diri untuk membuka program studi baru, khususnya program studi eksakta untuk melengkapi delapan program studi di tiga fakultas yang sudah ada yang kebetulan semuanya program studi sosial humaniora," katanya.
Ia mengatakan pembukaan program studi baru untuk menampung animo santri di pesantren Darussalam dan siswa di Banyuwangi karena santrinya jumlahnya banyak dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang melanjutkan pendidikan ke IAIDA.
"Belum lagi dengan lulusan SMA, SMK, dan madrasah aliyah baik negeri maupun swasta di Banyuwangi yang jumlahnya bisa mendekati seribuan orang setiap tahunnya," ujarnya.
Acara tersebut diakhiri dengan penandatanganan naskah kesepahaman (MoU) antara Universitas Jember yang diwakili oleh Wakil Rektor III Unej dengan Rektor IAIDA Banyuwangi.(*)
Unej Bantu Kembangkan Pendidikan Umum di Pesantren
Rabu, 17 Oktober 2018 20:39 WIB
Menurut saya program studi di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan dapat dipertimbangkan untuk dibuka mengingat potensinya besar di Banyuwangi, serta program studi di bidang kesehatan yang lulusannya selalu dibutuhkan oleh masyarakat