Surabaya (Antaranews Jatim) - Empat mahasiswa penerima Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) lolos ke final nasional "Writing Competition" Djarum Foundation di Jakarta setelah menang dari enam mahasiswa lain pada Final Regional "Writing Competition" di Surabaya, Rabu.
Keempat beswan yang lolos final nasional adalah mahasiswi Jurusan Ilmu Gizi Universitas Brawijaya, Malang Dwi Sari Puspaningtyas dan Mahasiswi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Airlangga, Surabaya Aulia Rizki Nurania pada kategori Humaniora.
Mahasiswi Jurusan Kimia Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Maria Wahyu Daniar dan Mahasiswi Jurusan Teknologi Pangan Universitas Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Celine Christina Handoko kategori Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Maria Wahyu Daniar yang menang dengan karya tulis berjudul "Fortifikasi Kuersetin Dari Ekstrak Bawang Bombay Pada Beras Pecah Kulit" mengatakan, perlu perjuangan bagi dia hingga hasil karya tulisnya memenangkan Final Regional Writing Competition di Surabaya ini.
Selain harus mencari literatur tentang penyakit diabetes dan kegunaan ekstrak bawang Bombay, Maria juga harus menyusun materi presentasi yang bisa menjelaskan gagasannya tersebut.
"Literatur yang saya temukan itu, ekstrak bawang bombay sudah pernah dipakai untuk roti. Sementara kultur masyarakat Indonesia adalah nasi sebagai sumber makanan pokok. Hal ini yang berusaha saya gabungkan dalam karya tulis," ujar Maria.
Dosen Teknik Mesin Industri ITS Dr Bambang Sampurno yang menjadi salah satu juri mengatakan kompetisi menulis inovatif dan kreatif ini merupakan cerminan bagi para mahasiswa sebelum terjun ke masyarakat.
"Kompetisi ini untuk menguji kemampuan kognitif mahasiswa terhadap permasalahan yang muncul. Tentunya, karya para Beswan Djarum ini merupakan kolaborasi antara pengetahuan yang mereka dapat di kampus dengan `soft skills` yang diterima selama mengikuti program beasiswa ini, terutama dalam rangka meningkatkan kecintaan terhadap tanah air," ujarnya.
Sementara Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation Laksmi Lestari menjelaskan kompetisi menulis merupakan salah cara agar penerima beasiswa mampu berpikir kritis terhadap berbagai permasalahan bangsa.
Selain itu merka dapat menuangkan gagasannya dalam bentuk esai berdasarkan keilmuan yang ditekuninya serta mempresentasikan hasil olah-otak tersebut dalam sebuah presentasi singkat
"Dari sini mereka telah mendapat pembekalan karakter serta kepemimpinan menjadi sosok pemimpin yang visioner, komunikatif serta membawa pengikutnya menuju perubahan yang lebih baik," tuturnya.
Pada kompetisi tahun ini dibuka bagi 500 Beswan Djarum 2017/2018 yang berasal dari 90 Perguruan Tinggi yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Pada prosesnya, karya tulis mereka diseleksi oleh dewan juri masing-masing regional yakni Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya untuk bertanding di Final Nasional di Jakarta pada 3-4 September 2018.(*)
Empat Mahasiswa Beswan Lolos Final Nasional "Writing Competition"
Rabu, 15 Agustus 2018 19:34 WIB
Kompetisi ini untuk menguji kemampuan kognitif mahasiswa terhadap permasalahan yang muncul. Tentunya, karya para Beswan Djarum ini merupakan kolaborasi antara pengetahuan yang mereka dapat di kampus dengan `soft skills` yang diterima selama mengikuti program beasiswa ini, terutama dalam rangka meningkatkan kecintaan terhadap tanah air