Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa meminta Universitas Airlangga (Unair) Surabaya untuk bisa menjadi lokomotif atau pendorong bagi revolusi industri 4.0.
Khofifah saat menjadi pembicara tamu dalam penutupan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasisa Baru Unair di kampus setempat, Sabtu mengatakan fakultas dan program studi Unair sudah memenuhi kualifikasi untuk bisa menjadi pendorong revolusi industri 4.0.
"Revolusi industri 4.0 butuh dilakukan, dan saya ingin pendorong lokomotifnya adalah Unair. Dari lokomotif itu maka kita punya tanggung jawab untuk bisa menjadikan Unair 500 besar kampus kelas dunia," kata Khofifah yang juga alumnus FISIP Unair ini.
Saat ini di Indonesia baru 3.0 untuk revolusi industri. Karena itu, perlu perjuangan bersama untuk menuju industri 4.0.
Menurut dia, jika hal ini bisa diterapkan, maka bisa dipastikan bahwa ekonomi digital akan memudahkan konektivitas di antara seluruh layanan-layanan.
"Kita bisa pastikan bisa monitoring seluruh program dan menyiapkan quick respons jika ada masalah. Di beberapa titik kita pastikan bahwa di situlah transparansi akan berseiring," ujarnya.
Mantan Menteri Sosial ini menambahkan revolusi 4.0 bagi transparansi akuntabilitas percepatan layanan sangat penting termasuk di dalamnya efisiensi dan efektivitas program.
Untuk itu dia meminta jajaran sivitas akademika Unair bersinergi juga, memberikan masukan, meluruskan, dan mengingatkan bila ada kebijakan yang kurang. Termasuk mengapresiasi terhadap capaian positif pemerintah terutama Jatim.
"Mahasiswa baru fokus pada pendidikannya masing-masing untuk benar-benar menjadi ksatria bagi Indonesia. Kstaria kesehatan, ksatria ilmu sosial, maupun bidang lain untuk kemajuan bangsa dan negara," katanya.(*)
Khofifah Dorong Unair Jadi Lokomotif Revolusi Industri 4.0
Sabtu, 11 Agustus 2018 18:51 WIB
Revolusi industri 4.0 butuh dilakukan, dan saya ingin pendorong lokomotifnya adalah Unair. Dari lokomotif itu maka kita punya tanggung jawab untuk bisa menjadikan Unair 500 besar kampus kelas dunia