Jakarta (Antaranews Jatim) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi susulan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, bertambah menjadi 163 kali hingga Senin pukul 13.00 WIB.
"Hingga pukul 13.00 WIB telah terjadi 163 gempa bumi, dan 13 kali gempa di antaranya dirasakan masyarakat," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Kantor BMKG, Jakarta, Senin.
BMKG terus memantau kondisi terkini pasca gempa dan berkoordinasi dengan pihak- pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat dan BNPB.
Rahmat menuturkan ke depan pihaknya berupaya memperkirakan lama gempa susulan tersebut akan berakhir.
"Kami akan memonitor terus gempa-gempa ini dan beberapa hari ke depan bisa saja beberapa minggu terjadi gempa susulan," tuturnya.
BMKG mencatat gempa tersebut berada di titik koordinat 8.37 Lintang Selatan dan 116.48 Bujur Timur pada lereng Utara-Timur Laut Gunung Rinjani. Gempa itu terjadi di kedalaman 15 kilometer dan sempat dinyatakan berpotensi tsunami.
"Minimal tiga hari ke depan kita berusaha untuk bisa memperkirakan berapa hari lama gempa susulan berakhir," ujarnya.
Sebelumnya, pada Minggu (5/8), gempa berkekuatan 7 SR mengguncang Nusa Tenggara Barat pukul 18.46 WIB dan telah menyebabkan 91 orang meninggal dan 209 orang mengalami luka-luka. Kebanyakan korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
BMKG mencatat gempa tersebut berada di titik koordinat 8.37 Lintang Selatan dan 116.48 Bujur Timur pada lereng Utara-Timur Laut Gunung Rinjani. Gempa itu terjadi di kedalaman 15 kilometer dan sempat dinyatakan berpotensi tsunami. (*)
Gempa Susulan Lombok Bertambah Hingga 163 Kali
Senin, 6 Agustus 2018 15:08 WIB