Surabaya (Antaranews Jatim) - Sebanyak 510 orang mengikuti kegiatan bakti kesehatan gratis yang digelar Polda Jawa Timur bersama Yayasan Abdi Husada Utama guna memperingati HUT Bhayangkara ke-72 di Rumah Sakit Bhayangkara Samsoeri Mertoyoso Polda Jatim, Selasa.
"Kegiatan ini dalam rangka HUT Bhayangkara ke-72. Salah satunya baksos (bakti sosial) kesehatan yang bekerjasama dengan Yayasan Abdi Husada Utama. Yakni operasi katarak, khitanan dan donor darah," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin di sela kegiatan.
Machfud menjelaskan, 510 orang itu terdiri dari 210 pasien katarak, 100 pasien khitan massal, dan 200 yang ikut dalam kegiatan donor darah.
"Pasien katarak sebenarnya ada 600 orang. Namun setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, akhirnya hanya 210 orang yang berhak mendapatkan pegobatan operasi katarak gratis," kata Machfud.
Pada bakti kesehatan ini sendiri ada tiga upaya pelayanan kesehatan yang ditawarkan. Tiga pelayanan kesehatan ini sesuai dengan jangkauan dan peralatan medis yang dimiliki.
Untuk donor darah, target terisi 200 kantong darah. Pasalnya, menurut Macfud, donor darah ini banyak yang membutuhkan, seperti masyarakat dan Palang Merah Indonesia (PMI).
"Kita berterima kasih dengan Yayasan Abdi Husada Utama yang membantu dalam pengobatan katarak. Kami sampaikan apresiasi sebesar-besarnya," kata Machfud.
Sementara itu, Ketua Yayasan Abdi Husada Utama, Soeharsa Muliabarata menyatakan, pihaknya mengumpulkan 500 lebih pasien katarak. Tapi yang lolos untuk dioperasi katarak hanya 210 orang. Bahkan dalam dua tahun terakhir, Yayasan Abdi Husada sudah memberikan operasi gratis kepada 1.000 pasien lebih.
"Ini merupakan kerja sama beberapa kali dengan Polda Jatim. Terutama dalam perayaan HUT Bhayangkara yang menggelar baksos kesehatan untuk masyarakat. Semoga pengobatan gratis ini bermanfaat bagi masyarakat," ucap Soeharsa.
Sampai sekarang pihaknya tidak membatasi berapapun pasien katarak yang mendaftar. Dengan cara langsung datang ke yayasan dan setiap hari pihak Yayasan Abdi Husada bisa menerima orang-orang yang daftar.
"Nantinya setelah pasien mencapai 50 orang, baru kita tangani. Bahkan kami pernah melayani pasien katarak dari Jawa Tengah. Berapapun pasiennya silahkan mendaftar. Asalkan syaratnya benar-benar tidak mampu," ujarnya.
Sementara salah satu pembina Yayasan Abdi Husada Utama, Sutatno Sudarga mengaku, pihaknya merasa peduli dengan warga masyarakat yang tidak mampu. Salah satunya pasien penderita katarak.
"Ini merupakan panggilan hati. Karena di antara kita masih banyak yang membutuhkan. Kegiatan seperti ini rutin dilakukan, dan selama ini sudah berjalan enam sampai tujuh tahun. Setiap orang yang membutuhkan akan kita bantu," tuturnya.(*)
Ratusan Orang Ikuti Bakti Kesehatan Polda Jatim
Selasa, 3 Juli 2018 13:01 WIB
Pasien katarak sebenarnya ada 600 orang. Namun setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, akhirnya hanya 210 orang yang berhak mendapatkan pegobatan operasi katarak gratis