Surabaya (Antaranews Jatim) - Provinsi Bangka Belitung dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjajaki peluang kerja sama antara keduanya dalam bidang pengembangan transportasi listrik guna mengatasi persoalan bahan bakar untuk nelayan di provinsi tersebut.
Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman saat kunjungannya ke kampus setempat, Jumat mengatakan sebagai provinsi kepulauan, setiap harinya nelayan dari pulau besar Bangka dan Belitung membawa bahan bakar minyak ke pulau-pulau kecil yang ada, kemudian menjualnya lagi di sana dan membuat harga bahan bakar minyak (BBM) cukup mahal.
"Salah satu yang ingin kami kerjasamakan adalah bagaimana nelayan ini kapalnya bisa dioperasikan lebih efisien dan pulau-pulau mereka butuh energi pengganti untuk minyaknya, saya rasa motor listrik, mobil listrik dan perahu listrik itu yang kami butuhkan," ujar Erzaldi.
Dia mengatakan, solusi terbaik untuk Provinsi Babel adalah mengembangkan inovasi transportasi yang semula berbahan bakar minyak menjadi bertenaga listrik. Hal itu didukung dengan data dari PLN yang mengatakan bahwa pasokan listrik di Babel mengalami surplus atau kelebihan produksi.
Pengembangan transportasi bertenaga listrik di daerah itu, kata dia, bukan menjadi hal yang tidak mungkin. Selama ini pertambangan timah di wilayahnya menghasilkan juga 17 mineral ikutan. Contoh dari 17 mineral ikutan tersebut adalah lithium, zikron dan torium.
Lithium sendiri merupakan bahan baku untuk pembuatan baterai listrik. Sehingga hal tersebut nantinya bisa dimanfaatkan. Karena selama ini 17 mineral ikutan tersebut dimanfaatkan oleh oknum tertentu dan diekspor ke Tiongkok. Hal itu sangat disayangkan.
"Untuk masalah ini kami juga sudah membuat turunan Perda (Peraturan Daerah) pertambangan dan bulan depan sudah `clear`," katanya.
Ia meyakini jika kerja sama ini dapat terjalin dengan ITS, maka segala kelebihan sumber daya alam yang ada di wilayahnya dapat dimanfaatkan lebih maksimal dan untuk kesejahteraan masyarakat di Provinsi Babel, terutama untuk nelayan dan wisatawan di sana.
Sementara itu, Rektor ITS Prof Joni Hermana mengatakan, ini merupakan langkah yang baik untuk menjalin kerja sama dengan wilayah Indonesia bagian barat. Pasalnya, selama ini kerja sama ITS kebanyakan terjalin dengan wilayah Indonesia timur.
"Ini kehormatan dan kebanggaan bagi kami bisa memberi sumbangsih dan ikut menyukseskan pembangunan di Provinsi Bangka Belitung. Sebagai institusi pendidikan itu juga menjadi bagian dari tanggung jawab kita bersama," ujarnya.
Ia juga menyatakan ITS sangat siap untuk bergerak dan bekerja cepat untuk menanggapi keinginan Gubernur Bangka Belitung tersebut yang ingin kerja sama ini agar cepat terealisasi.
Kerja sama antara Provinsi Babel ini tidak hanya berhenti di pengembangan transportasi bertenaga listrik saja, enam riset unggulan ITS yaitu di bidang Kemaritiman, Efisiensi Energi, Bidang Permukiman dan Lingkungan, ICT Information, Nano Teknologi dan Disaster Management nantinya juga akan dimaksimalkan oleh Provinsi Babel.(*)
Bangka Belitung-ITS Jajaki Kerja Sama Kembangkan Transportasi Listrik
Jumat, 22 Juni 2018 18:06 WIB
Salah satu yang ingin kami kerjasamakan adalah bagaimana nelayan ini kapalnya bisa dioperasikan lebih efisien dan pulau-pulau mereka butuh energi pengganti untuk minyaknya, saya rasa motor listrik, mobil listrik dan perahu listrik itu yang kami butuhkan