Ponorogo (Antaranews Jatim) – Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar “Festival Balon Udara Ponorogo” di Lapangan Jepun, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (21/6).
Kepala Bidang Angkutan Udara dan Kealikudaraan Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya, Nafhan Syahroni mengatakan, kegiatan festival balon yang digelar di Ponorogo dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat penggemar balon udara.
“Kegiatan festival ini merupakan salah satu bentuk edukasi kita pada masyarakat, para pegiat balon. Agar mereka memahami bahwa pelepasan balon udara secara bebas itu membahayakan penerbangan,” jelasnya.
Dalam festival, lanjut Nafhan Syahroni, seluruh balon harus diikat menggunakan tali, tidak menggunakan sumbu api, dibatasi ketinggiannya.
“Dengan cara balon diikat dengan tali dan ditambatkan, juga dengan ketinggian yang dibatasi, maka akan bisa mencegah balon liar yang bisa mengganggu ruang udara bebas,” ujarnya.
Sementara itu Kapolres Ponorogo, AKBP Radiant berharap dengan digelarnya festival balon yang digelar untuk kedua kalinya di Ponorogo tersebut, masyarakat tidak lagi menerbangkan balon secara liar.
“Dirjen Perhubungan Udara telah mengakomodir keinginan masyarakat dengan cara melakukan edukasi seperti ini. Karena menerbangkan balon udara secara liar itu membahayakan keamanan penerbangan,” ucapnya.
Festival balon udara diikuti sekitar 50 kelompok penggemar balon udara dari seluruh wilayah Kabupaten Ponorogo dengan menampilkan berbagai bentuk, ukuran dan motif hiasan.
Panitia festival melakukan penilaian untuk menentukan para juara dalam tiga kategori. Yaitu, kategori terlama, terbaik, terindah dan terkompak, masing-masing juara satu, dua dan tiga. (*)
Video Oleh Siswo Widodo
Kemenhub Edukasi Warga Lewat Festival Balon Udara di Ponorogo (Video)
Kamis, 21 Juni 2018 18:42 WIB
Kegiatan festival ini merupakan salah satu bentuk edukasi kita pada masyarakat, para pegiat balon. Agar mereka memahami bahwa pelepasan balon udara secara bebas itu membahayakan penerbangan