Madiun (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun terus berbenah di bidang pendidikan agar semakin siap dan pantas untuk disebut sebagai Kota Pendidikan.
Sekda Kota Madiun Rusdiyanto mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan dunia pendidikan di wilayah setempat. Di antaranya Pemkot Madiun telah menginisiasi berdirinya kampus negeri. Yakni, Politeknik Negeri Madiun (PNM) dan Akademi Perkeretaapian Indonesia (API).
Dimana, Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) merupakan pendidikan tinggi yang tidak ada di daerah lain. Demikian juga dengan keberadaan SMA Taruna, merupakan pendidikan menengah yang hanya ada di Kota Madiun.
"Tentu hal tersebut menjadi satu kebanggaan tersendiri. Yang dalam perjalanannya, berlangsung secara baik mulai dari mutu hingga penerimaan mahasiswa dan peserta didiknya," ungkap Rusdiyanto acara Forum Koordinasi Kehumasan dan Jumpa Pers Penyelenggaraan Pendidikan Menengah dan Peluang Pendidikan Tinggi di Kota Madiun, Senin (30/4).
Perkembangan itu juga semakin didukung dengan program ikatan dinas API yang dibuka mulai tahun ini. 96 taruna dididik dan dibina sesuai dengan jurusan keahlian yang dipilih. Ketika lulus nanti, mereka langsung berstatus sebagai PNS dan ditempatkan di wilayah kerja PT KAI.
Rusdiyanto mengklaim PNM dan API bukan saingan bagi perguruan tinggi lain yang lebih dulu berdiri di Kota Madiun. Melainkan, sebagai pelengkap dan saling mengisi satu sama lain.
Ia menjelaskan, pemberlakuan UU Nomor 23 tahun 2014 pada awal tahun 2017, membuat pengelolaan pendidikan di Kota Madiun juga mengalami perubahan. Di antaranya, pengelolaan SMA/SMK tak lagi dipegang oleh pemkot atau pemkab, melainkan diambil alih kewenangannya oleh Pemprov Jatim. Padahal Pemkot telah menjalankan program wajib belajar 12 tahun pendidikan gratis.
Untuk itu, Pemkot Madiun tetap berupaya mengakomodasi kepentingan warganya yang terdampak dengan perubahan tersebut. Terlebih bagi anak atau siswa dari keluarga kurang mampu.
Untuk itu, Pemkot Madiun memberikan beasiswa pendidikan bagi warga kurang mampu yang ingin melanjutkan pendidikan lebih tinggi.
Tahun ini, pemkot memberikan beasiswa sebesar Rp750 ribu per bulan bagi anak-anak yang lolos seleksi beasiswa. Tak hanya di perguruan tinggi negeri saja. Beasiswa juga berlaku bagi mereka yang masuk perguruan tinggi swasta.
Rudiyanto menambahkan, total telah dianggarkan dana sebesar Rp2 miliar untuk penyelenggaraan beasiswa bagi calon mahasiswa yang kurang mampu. Untuk mendapatkannya, tentu saja calon penerima harus menjalani serangkaian seleksi.
Rusdiyanto berharap dengan perbaikan dan peningkatan mutu layanan di bidang pendidian, maka sektor pendidikan di Kota Madiun semakin berkembang. Sehingga predikat Kota Madiun sebagai Kota Pendidikan semakin nyata. "Dengan semakin majunya sektor pendidikan, maka kota akan menjadi lebih baik," katanya. (*)
Advertorial
Kota Madiun Semakin Siap Disebut Kota Pendidikan
Senin, 30 April 2018 22:34 WIB