Surabaya (Antaranews Jatim) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jawa Timur siap menggandeng Kementerian Perdagangan untuk merealisasikan program penguatan ekonomi rakyat berbasis pesantren atau yang biasa disebut "pesantrenpreneur".
Ketua Dewan Kehormatan Hipmi Jatim, Muhammad Ali Affandi, di Surabaya, Rabu, mengaku telah bertemu dan beraudiensi dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta beberapa waktu lalu untuk menjalin kolaborasi dalam menjalankan program tersebut.
"Alhamdulillah saat bertemu Pak Enggartiasto beliau merespons sangat baik. Kami akan berkolaborasi dengan banyak pihak memberdayakan ekonomi pesantren," katanya.
Andi, sapaan akrab Ali Affandi mengatakan, kolaborasi dengan Kemendag rencananya diwujudkan dengan pendampingan manajemen perdagangan produk-produk pesantren.
"Pesantren punya potensi yang sangat besar sebagai penggerak ekonomi umat, karena itu menjadi tugas bersama untuk terus mengoptimalkan potensi tersebut," kata Andi.
Sementara itu, Ketua Umum Hipmi Jatim Mufti Anam berterima kasih telah diterima Mendag beberapa waktu dan komitmen pemerintah pusat dalam mendorong ekonomi umat berbasis pesantren.
"Saat ini, telah kami siapkan sejumlah pesantren sebagai proyek percontohan, dengan program yang didukung Kemendag akan kami sudah siapkan roadmap-nya, bahkan nanti bisa membawa produk pesantren go international," katanya.
Kemendag, kata dia, mempunyai kewenangan dalam hal membantu riset pasar luar negeri yang bisa dibidik produk pesantren Tanah Air.
Selain itu, roadmap dari sisi pembiayaan untuk usaha pesantren juga sudah disusun dengan tiga skema, yaitu fasilitasi ke bank syariah atau bank wakaf mikro yang telah dilontarkan Presiden Joko Widodo, crowdfunding (pembiayaan bersama), dan angel investor.
Ia menyebut, potensi pesantren sangat besar, dengan jumlah lebih dari 30.000 pesantren dan 5 juta santri serta puluhan juta alumnus, pesantren adalah entitas kuat yang bisa menggerakkan ekonomi umat.
"Tujuan Pesantrenpreneur ini untuk membangkitkan ekonomi kaum muda hingga ke pelosok desa sebagai basis pesantren, dan memperkuat semangat kemandirian ekonomi umat," katanya.
Ia berharap ke depan wacana keislaman mengarah ke penguatan ekonomi umat akan semakin kuat, sehingga tidak hanya berkutat pada perdebatan relasi agama dan negara yang hanya berujung pada maraknya provokasi isu SARA di media sosial.(*)
HIPMI Jatim Siap Gandeng Kemendag Realisasikan Program "Pesantrenpreneur"
Rabu, 4 April 2018 21:11 WIB
Alhamdulillah saat bertemu Pak Enggartiasto beliau merespons sangat baik. Kami akan berkolaborasi dengan banyak pihak memberdayakan ekonomi pesantren