Tulungagung (Antaranews Jatim) - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno mengaku sangat terkesan dengan nikmat kopi ijo, kopi khas masyarakat Tulungagung.
Puti menyampaikan kekagumannya itu saat mampir ngopi di salah satu kedai kopi di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung, Selasa.
"Kopi Ijo ini khas Tulungagung. Tidak ada di daerah lain,` kata Syahri Mulyo, calon bupati petahana Tulungagung, saat memperkenalkan produk asli daerahnya kepada Puti Guntur Soekarno di sela kegiatan kampanye yang dilakukan.
Puti pun merespon perkenalan produk yang diucapkan Syahri.
Sembari membetulkan posisi duduk, cucu Bung Karno itu lalu meraih cangkir berisi kopi di hadapannya.
"Hmm, memang beda aromanya. Harum kopinya khas," kata Puti.
Dalam perbincangan satu meja antara Puti, Syahri, pemilik kedai Pak Yun, dan sejumlah relawan itu, diskusi mengalir dengan nuansa penuh keakraban.
Cawagub Jatim pasangan Saifullah Yusuf tersebut mulanya fokus membahas kopi ijo yang menurutnya masuk kategori produk kreatif karena tidak ada di tempat lain.
"Produk-produk kreatif seperti ini harus dikembangkan. Dan kami (pasangan GusTi), punya misi itu. Mengembangkan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), termasuk sektor industri kreatif," katanya.
Di Tulungagung, diperkirakan menjamur warung atau kedai Kopi Ijo.
"Bisa mencapai hampir sekitar 3 ribu kedai,? kata Syahri Mulyo, Bupati Tulungagung periode 2013-2018.
Usaha ini muncul dan menjamur. Warga masyarakat menyukai. Mereka bisa cukup lama jagongan, ngobrol, sambil menikmati kopi ijo.
"Warga Tulungagung kebanyakan pekerja. Bisa jadi kebiasaan ngopi adalah untuk melepas lelah sehabis bekerja," kata seorang warga ikut perbincangan Puti dan Syahri.
Di kedai kopi itu Puti berbincang dengan kalangan netizen tentang ekonomi kreatif.
Puti bercerita aneka jenis kopi dari berbagai daerah di Nusantara. Ada kopi Aceh, Toraja, Jawa, Kintamani, dan Papua, dan masih banyak lagi.
"Ini semua hasil bumi, dari kekayaan Nusantara ini. Kemudian, karena kreativitas anak-anak `jaman now? bisa diracik, bisa diolah, menjadi sajian yang menyenangkan. Kopi telah menggerakkan ekonomi kreatif kita," kata Puti.
Menurut Syahri Mulyo, meski kopi menjadi kesukaan warga, namun Tulungagung bukan daerah penghasil kopi.
Karena tanah-tanah hutan lebih menyerupai sebagai hutan lindung. Bukan tanah tegalan.
"Kami ingin mulai agar kelak dihasilkan kopi hasil tanah Tulungagung," kata Syahri. (*)
Puti Terkesan Nikmat Kopi Ijo Tulungagung
Selasa, 27 Februari 2018 20:23 WIB
"Produk-produk kreatif seperti ini harus dikembangkan. Dan kami (pasangan GusTi), punya misi itu. Mengembangkan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), termasuk sektor industri kreatif," katanya.