Pamekasan (Antaranews Jatim) - Banjir melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu sore, menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu selama tiga jam lebih sehingga memutuskan jembatan penghubung desa.
Sejumlah titik yang dilanda banjir, antara lain Jalan Raya Slempek, Desa Montok, Kecamatan Larangan, dan di Jalan Nugroho, Pamekasan.
"Kalau jembatan yang putus itu di Dusun Morgajam, Desa Montok, Kecamatan Larangan, dan saat ini kami masih meninjau tempat kejadian perkara," ujar Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono.
Jembatan putus di Desa Montok ini merupakan jembatan yang baru selesasi dibangun melalui dana desa.
Selain karena faktor alam, yakni hujan deras yang menyebabkan banjir, konstruksi bangunan jembatan jelek, sehingga mudah rusak jika terjadi banjir.
Hujan deras yang menyebabkan terjadinya genangan dengan ketinggian antara 40 hingga 50 cm di Jalan Raya Slempek Desa Montok, Kecamatan Larangan menyebabkan arus lalu lintas di jalur jalur penghubung antarkabupaten di Madura, yakni Kabupaten Pamekasan dengan Kabupaten Sumenep terganggu.
Banyak kendaraan bermotor yang berupaya melintas di genangan air di jalan ini macet, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
Banjir di Desa Montok ini juga menggenangi puluhan hektare lahan pertanian, termasuk tambak udang yang tak jauh dari Pantai Talang Siring di desa itu.
Sejumlah rumah warga dan lembaga pendidikan, yakni SMP Negeri 2 Larangan juga tergenang banjir, bahkan hingga sekitar pukul 18.00 WIB genangan banjir telah memasuki sebagian ruang kelas di lembaga pendidikan itu.
"Selain karena hujan turun dengan deras selama hampir tiga jam, yang menyebabkan terjadinya banjir di Desa Motok, hingga memutus jembatan disana, karena drainase buruk," ujar Budi Cahyono.
Saat ini, sambung dia, pihaknya bersama Babinsa dan Babinkamtibmas setempat, terus memantau perkembangan banjir tersebut, karena di daerah hulu, yakni di wilayah utara masih turun hujan.
"Jadi masyarakat kami imbau untuk lebih waspada," kata Budi Cahyono. (*)
Banjir Melanda Pamekasan Menyebabkan Jembatan Putus
Sabtu, 24 Februari 2018 20:58 WIB