Surabaya (Antara Jatim) - Anggota DPR RI Bambang Haryo meminta pemerintah untuk memaksimalkan potensi fasilitas salah satu BUMN Perkapalan PT PAL Indonesia, dengan memberikan kesempatan menggarap sepenuhnya pesanan kapal Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
"Kapasitas yang terpakai di PT PAL Indonesia saat ini baru sekitar 30 persen, jadi masih banyak fasilitas yang belum terpakai," kata Bambang yang merupakan anggota Komisi VI DPR RI, ditemui usai mengunjungi PT PAL Indonesia Surabaya, Kamis.
Bambang mengaku, ada sejumlah kabar yang menyebutkan PT PAL Indonesia saat ini "overload" atau sudah tidak mampu menampung pengerjaan proyek pembuatan kapal.
Padahal, kata dia, kapasitas fasilitasnya masih banyak, sehingga perlu dimaksimalkan lagi dengan mendorong proyek pembangunan kapal untuk digarap galangan dalam negeri.
"Hal ini agar keuntungan yang ada tidak lari ke luar negeri. Dan sebelum nanti menyesal perlu dimaksimalkan daya tampung yang masih ada tersebut," tuturnya.
Bambang bersama Komisi VI DPR RI akan terus mendorong pemerintah dalam hal ini adalah Kemenhan untuk lebih memanfatkan daya tampung yang ada, dan tidak mengalihkan proyek strategis kepada luar negeri.
Bambang yang berasal dari Partai Gerindra itu mengaku, sengaja mendatangi PT PAL Indonesia, karena fungsi Komisi VI adalah pengawasan di bidang perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, UKM, BUMN, dan standadisasi nasional.
Sementara itu, Direktur Pembangunan Kapal Turitan Indaryo mengaku saat ini "load" atau keterisian fasilitas pembangunan kapal di PT PAL Indonesia masih 28 persen, dan masih sangat mencukupi apabila seluruh program dan proyek Kemenhan dan TNI masuk ke perusahaan tersebut.
"Kalau kami hitung apabila seluruh program TNI dan Kemenhan masuk ke PT PAL Indonesia, fasilitas kami yang terpakai belum mencapai 60 persen. Artinya masih cukup," katanya.
Oleh karena itu, Turitan menegaskan siap apabila menerima program pembangunan kapal dari Kemenhan atau TNI, khususnya alutsista.
"PT PAL Indonesia saat ini sedang membangun Kapal Cepat Rudal (KCR) yang keempat, dan kemungkinan akan meningkat KCR 60 yang kelima dan enam. Namun kami akan kembangkan tidak hanya platform saja," katanya.(*)
Video Oleh Abdul Malik