Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Madiun melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menggelar Pendidikan Kesadaran Bela Negara (PKBN) bagi para siswa tingkat SMA/SMK/MA di wilayahnya guna meningkatkan rasa nasionalis dan kebhinekaan.
Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto, Rabu mengatakan, saat ini "perang" dan musuh yang dihadapi oleh para generasi muda adalah perang ideologi serta penyerangan dan perongrongan terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan kebhinekaan.
"Untuk itu, pemkot tidak ingin generasi muda Kota Madiun tidak tahu arti berjuang. Bukan berjuang dalam artian perang mengangkat senjata melainkan kesigapan untuk membela negara di tengah arus teknologi dan globalisasi," ujar Wali Kota Sugeng saat membuka Pendidikan Kesadaran Bela Negara (PKBN) di Wisma Haji Kota Madiun, Rabu.
Menurut dia, saat ini di dunia sedang terjadi perang. Perang itu adalah perang boneka atau "proxywar" yang saling melemahkan dengan menggunakan pihak lain untuk menghantam.Termasuk di dalamnya beredarnya "hoax" yang masuk secara deras di tengah masyarakat.
"Karena itu, Pemkot Madiiun menggelar pelatihan untuk para pelajar agar mereka kuat secara mental dan fisik atas gempuran terhadap persatuan, ideologi, dan kebhinekaan bangsa," kata Wali Kota Sugeng.
Sementara, Kepala Bakesbangpol Kota Madiun Bambang Subanto mengatakan, kegiatan PKBN tersebut bertujuan meningkatkan wawasan kebangsaan dan persatuan.
"Harapannya adalah bisa melindungi geberasi muda untuk memperkokoh ketahanan dan persatuan bangsa," kata Bambang.
Adapun materi yang diberikan di antaranya adalah wawasan kebangsaan, empat konsensus nasional yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, serta materi lapangan tentang kedisiplinan bela negara dengan baris berbaris, kepemimpinan, dan kerja sama kelompok.
"Kita ingin generasi muda siap menghadapi globalisasi. Dengan bekal karakter yang kuat, maka mereka bisa memilah mana yang hal positif dan mana yang "hoax" atau propaganda," tambah Bambang.
Kegiatan PKBN tersebut digelar selama empat hari mulai tanggal 22-25 November dan diikuti sebanyak 280 pelajar SMA, SMK, dan MA di Kota Madiun. Adapun pemateri berasal dari anggota kepolisian dan Kodim 0803/Madiun. (*)