Probolinggo (Antara Jatim) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo Hasyim Ashari mengatakan realisasi menanam tembakau tahun 2017 di wilayah setempat seluas 7.000 hektare dari rencana luas areal tanam tembakau 10.774 hektare.
"Luas tanam tahun ini terbilang menurun dibandingkan dengan tahun lalu yang realisasi tanamnya mencapai 8.000 hektare dengan rencana luas tanam yang sama, namun produktivitas tahun ini cukup tinggi hingga mencapai 1,8 ton per hektare," katanya di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu.
Menurutnya waktu tanam tembakau tersebut dilakukan mulai akhir Mei sampai dengan akhir Juni 2017, sehingga didapatkan mutu tembakau yang sangat bagus dan petani diharapkan menanam tembakau dengan tepat.
"Jika melebihi ketentuan tersebut, maka kualitas tembakau yang dihasilkan akan turun dan biasanya gudang akan membeli tembakau yang ditanam sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan," tuturnya.
Ia mengatakan harga tembakau di Kabupaten Probolinggo cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yakni harga di pabrikan berkisar Rp28.000 hingga Rp43.000 per kilogram.
"Dari hasil kunjungan ke sejumlah pabrik rokok di Probolinggo diketahui bahwa pembelian yang dilakukan pihak gudang harganya bervariasi antara Rp28.000 hingga Rp43.000 per kilogram," ucapnya.
Sementara Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo Mudzakkir mengimbau agar petani tembakau menanam dengan bijak pada tahun 2018 dan harus benar-benar bercocok tanam sesuai dengan harapan pabrikan.
"Ke depan, saya berharap bagaimana gudang tembakau tetap lestari sampai anak cucu kami nanti karena budi daya tembakau di Kabupaten Probolinggo masih belum bisa ditandingi oleh komoditas lain sebagai upaya peningkatan ekonomi," katanya.
DKPP bersama APTI Probolinggo juga sudah melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pembelian tembakau yang dilakukan oleh gudang tembakau di wilayah setempat selama tahun 2017.
Monev tersebut dilakukan di empat gudang tembakau yang selama ini eksis melakukan pembelian tembakau petani yakni Jaya Abadi Kraksaan, AOI Paiton, Sadana Arif Nusa Paiton dan Bentoel Paiton.(*)