Ditemui di kampus setempat, Selasa, Widia sapaan akrabnya mengatakan dirinya terinspirasi untuk membuat pasta gigi dari apel manalagi yang diberi nama "Apple Dyne" dilatarbelakangi dari pengalamannya makan apel hijau yang meninggalkan perasaan kesat di gigi.
"Ternyata, apel punya khasiat antibakteri Streptococcus mutans penyebab plak gigi. Mengkonsumsi apel Malang secara rutin mestinya bisa membantu kita mencegah karies, tapi buah apel sendiri kan banyak mengandung gula dan zat lainnya, sehingga ada kemungkinan manfaatnya tidak bisa kita rasakan secara langsung," ujar Widia.
Widia menjelaskan, kelebihan Apple Dyne dibandingkan pasta gigi yang sudah ada di pasaran antara lain adalah lebih alami karena menggunakan bahan alam, selain itu resiko iritasi akibat penggunaan rutin juga lebih sedikit.
"Bila menggunakan pasta gigi buatan saya ini, orang tidak akan mudah terkena sariawan," kata Widia.
Pasta gigi buatannya ini terdiri dari beberapa komposisi bahan yakni Carboner 940, Kalsium Karbonat, Gliserin, Sorbito, Cocamidopropyl Betaine, Natrium Sakarin. Selain itu ada Minyak Permen, Metil Paraben, Propil Paraben, Natrium Metasulfit, Trietanolamin dan Aquadest.
Untuk cara pembuatannya, Widia menjelaskan, buah apel dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan perajangan dan ditipiskan supaya proses pengeringannya mudah. Dalam proses pengeringan itu menggunakan oven pada suhu 50 derajat celcius dan dilakukan sampai benar-benar kering dalam waktu satu sampai dua hari.
"Setelah itu diblender dan pengayakan. Selanjutnya dilakukan proses masarasi. Masarasi dibantu dengan pelarut etanol, kemudian dilakukan penguapan hingga terbentuknya ekstra kental kemudian formulasikan menjadi pasta gigi," ujarnya.
Widia menuturkan, butuh waktu enam bulan untuk membuat pasta gigi ini dimulai dari idenya. Untuk proses pembuatannya, dirinya mengaku tak banyak menemui kendala, hanya saja buah apel manalagi Malang ini yang susah didapat.
"Di Surabaya, susah untuk dapat mencari buah apel manalagi yang diinginkan dengan tekstur dan ukuran yang sesuai. Kebanyakan yang ada di pasar adalah apel impor," ucapnya.
Widia berharap, pasta gigi Aple Dyne buatannya ini ke depan bisa dipatenkan sehingga bisa dikembangkan lebih lanjut.
Dosen Fakultas Farmasi yang juga dosen pembimbing Widia, Farida Lanawati Darsono M.SC mengakui masih ada beberapa kekurangan dari pasta gigi buatan mahasiswinya itu terutama dalam tekstur yang harus diperbaiki.
"Untuk konsistensi pasta gigi ini masih kurang padat. Di bagian lain sudah tercampur semua, dan proses lain seperti penyimpanan relatif stabil," kata Farida.
Farida berharap, ke depan kalau mahasiswanya ingin melakukan proses pengembangan, yang pertama perlu diperbaiki kepadatannya. "Yang lainnya perlu diujikan seberapa jauh efektifitas untuk menghilangkan karies dan plak gigi. Kalau sudah dua itu berarti siap untuk diproduksi," tutur Farida.(*)
Video oleh: Willy Irawan