Madiun (Antara Jatim) - Senior Manager Secretary, Public Relations and CSR PT INKA (Persero) Cholik Mochamad Zam-Zam menyatakan rencana pembangunan pabrik baru perusahaan negara di bidang kereta api tersebut masih menunggu keputusan dari Kementerian BUMN.
"Sampai saat ini belum ada keputusan dari Kementerian BUMN tentang dimana area yang akan ditempati untuk "workshop" yang baru. Mudah-mudahan secepat mungkin, karena dengan target penjualan PT INKA di tahun 2017 yang mencapai Rp2,6 triliun, kami harus cepat-cepat menambah kapasitas," ujar Cholik kepada wartawan, Jumat.
Ia menjelaskan, pihaknya sebelumnya sudah mengajukan ke Kementerian BUMN beberapa alternatif lokasi di Provinsi Jawa Timur sebagai area workshop atau pabrik baru tersebut.
Muncul wacana lokasi di Kabupaten Gresik, namun lokasi tersebut masuk daerah ring 1 dimana UMR sudah cukup tinggi. Sehingga masih dikaji lagi.
"Kami harus betul-betul mencari celah supaya biaya operasional bisa ditekan seminim mungkin, sehingga PT INKA bisa bersaing di pasar dalam negeri dan ekspor," kata dia.
Kemudian, muncul juga wacana lokasi di Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo, namun dua lokasi alternatif tersebut juga masih abu-abu.
Yang pasti, lanjut Cholik, PT INKA ingin lokasi pabrik baru itu dekat dengan pelabuhan, dekat sumber material, dan upah minimun regionalnya rendah.
Ia menambahkan lahan yang dibutuhkan untuk pabrik baru tersebut minimal seluas 24 hektare atau sama dengan luasan pabrik INKA (Persero) yang ada di Madiun. Namun, diharapkan bisa mendapatkan lahan seluas 100 hingga 150 hektare supaya PT INKA (Persero) bisa mendesain ruang produksi ke depannya sekaligus.
"Dengan dana bantuan yang kami terima, mudah-mudahan tahun 2018 akhir, pabrik baru sudah bisa beroperasi. Artinya, 2017 ini lahan untuk pabrik baru sudah ada dan bisa segera dibangun," kata dia.
Seperti diketahui, PT INKA (Persero) mendapat suntikan dana dari pemerintah melalui dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp1 triliun pada Desember 2016.
Cholik menegaskan, dari dana Rp1 triliun tersebut, Rp400 miliar di antaranya akan digunakan untuk pengembangan internal seperti peremajaan mesin-mesin di PT INKA dan pembangunan INKA Tower. Sedangkan sisanya untuk membangun pabrik baru.
Pemberian dana bantuan tersebut disetujui karena PT INKA (Persero) dinilai telah mampu memberikan "multiplayer effect" kepada Indonesia terutama di sektor ekspor. (*)