Pamekasan (Antara Jatim) - Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Budi Cahyono berangkat ke Ponorogo, Jawa Timur, guna membantu korban longsor di wilayah itu.
"Saya sudah berada di Ponorogo sejak beberapa hari lalu," katanya kepada Antara per telepon, Sabtu pagi.
Budi berangkat dari Pamekasan sendirian, tanpa didampingi anggota BPBD lainnya, sejak hari kedua setelah kejadian. Ia nekat berangkat meski hanya seorang diri, karena merasa terpanggil untuk membantu korban bencana alam di Ponorogo yang kini sedang membutuhkan bantuan.
"Disini saya bergabung dengan tim BPBD dari Provinsi Jawa Timur dan tim relawan lain dari kabupaten lain," katanya.
Longsor di Ponorogo, Jawa Timur itu, terjadi Sabtu (1/3) ditandai oleh bunyi gemuruh pada pukul 07.30 WIB, menyusul hujan lebat sehari sebelumnya.
Pada pukul 08.00 WIB, terdengar suara gemuruh dan longsoran tanah menerjang 23 rumah penduduk dan ladang masyarakat dengan jumlah korban jiwa sekitar 50 orang. Lokasi kejadian di Dusun Dukuh Tingkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, sekitar 25 kilometer dari Kota Ponorogo, Jawa Timur.
Sementara, hingga hari ke tujuh pascakejadian longsor atau H+6 operasi SAR dilakukan, sebanyak 11 unit eskavator serta 8 ekor anjing pelacak diterjunkan untuk mencari keberadaan 25 korban yang belum ditemukan.
Bencana tanah longsor yang menerjang pemukiman padat penduduk di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Sabtu (1/4) itu, juga menyebabkan 32 rumah rata dengan tanah, sedangkan 28 warga dinyatakan hilang.
Dari hasil pencarian tiga orang berhasil ditemukan, yakni Katemi (70) dan Iwan Danang Suwandi (27), serta Sunadi (47).
Saat ini, BPBD Pamekasan juga mulai melakukan penggalangan dana kepada para pegawai negeri sipil dan masyarakat Pamekasan guna meringankan beban para korban tanah longsor di Ponorogo, Jawa Timur itu.
Selain dana, BPBD juga mengumpulkan pakaian layak pakai untuk disumbangkan kepada para korban bencana alam itu. (*)