Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengingatkan para siswa agar ikut mencegah "hoax" atau berita palsu yang berkembang di media sosial dengan cara menyaring serta memastikan kebenarannya.
"Jangan langsung ditelan mentah-mentah setiap informasi yang didapat, tapi harus diidentifikasi dulu kebenarannya. Siswa harus berperan mencegahnya," ujarnya di sela Pelatihan Internet Sehat dan Jurnalis Medsos untuk siswa SMA/SMK di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, ada tiga hal penting yang harus dilakukan dalam menangkal berita palsu, yaitu membangun kesadaran pengguna, menutup situs yang berisi berita palsu atau memecah belah, serta membuat narasi balik.
"Sejak SMA harus dibiasakan menulis sesuatu dengan benar, bukan berita bohong. Kita harus bisa memilah mana informasi benar dan mana yang tidak," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Internet sehat, lanjut dia, perlu ditanamkan sejak dini karena di usia remaja mulai intens menggunakan internet.
Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia adalah peringkat lima dunia dengan jumlah pengguna 132,7 juta orang
Dari jumlah tersebut, sebanyak 18,4 persen atau 24,4 juta orang pengguna internet adalah usia remaja yakni 10-24 tahun.
"Usia remaja ini saat-saat dimana mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar, terlebih mereka bisa menggunakan internet untuk mencari informasi apapun," katanya.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut menjelaskan kegunaan internet sangat banyak asalkan bisa memanfaatkannya dengan baik untuk kegiatan yang lebih produktif.
"Mari kita gunakan internet secara sehat dan baik. Bila kita bisa memaksimalkan hal ini, kita bisa meraih kesuksesan," kata mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.
Sementara itu, acara pelatihan internet sehat yang kedua ini diikuti oleh ratusan pelajar SMA/SMK di Surabaya dan sekitarnya. (*)